kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pengunjung sempat tertahan 1,5 jam di puncak Monas


Minggu, 04 Mei 2014 / 19:10 WIB
Pengunjung sempat tertahan 1,5 jam di puncak Monas
ILUSTRASI. Tutup peka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah. Jumat (9/12), IHSG burada di level 6.774 ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Sumber: Warta Kota | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Insiden mogoknya lift di Tugu Monas, Minggu (4/5/2014) pagi tadi, sempat menimbulkan kepanikan pengunjung. Puluhan orang terpaksa harus bertahan di puncak hingga 1,5 jam sampai lift berfungsi kembali.

"Kami bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Semuanya sudah kepanasan dan banyak yang teriak-teriak," ujar Robert (62), salah satu pengunjung yang terjebak di puncak Tugu Monas.

Robert menceritakan, awalnya ia bersama sekitar 60 pengunjung naik melalui lift di Tugu Monas sekitar pukul 10.00 WIB.

"Biasanya pengunjung hanya diperbolehkan sekitar 5 sampai 10 menit saja di Tugu Monas," ujar Robert.

Namun, saat itu mereka menjadi curiga karena setelah lewat 15 menit lift dari bawah tidak juga naik dan menjemput mereka.

"Semakin lama, kami makin aneh karena lift tak juga datang. Lalu anak-anak mulai menangis dan minta turun," papar Robert.

Ia mengatakan, pengunjung makin panik setelah mengetahui informasi dari petugas melalui pengumuman yang mengatakan lift di bawah macet.

"Kami marah-marah dan bertanya harus bagaimana. Kalau turun lewat tangga darurat, terlalu jauh, apalagi banyak orangtua, perempuan, dan anak-anak," kata Robert.

Menurut Robert, anak-anak yang menangis coba ditenangkan para ibu mereka. Namun, katanya, setiap ibu dan perempuan tak dapat menyembunyikan rasa ketakutan mereka, tetapi hanya bisa pasrah.

Ia mengatakan, mereka lalu mencoba mencari jalan keluar melalui tangga darurat. Namun sial, pintu menuju tangga darurat terkunci. Setelah hampir satu jam, petugas datang dari bawah melalui tangga darurat dan membuka pintu.

"Beberapa pria muda akhirnya coba turun lewat tangga darurat untuk memastikan lift dari bawah supaya bisa menjemput kami," kata Robert, yang mengaku tak kuat jika turun melalui tangga darurat yang sangat curam dan melewati ratusan anak tangga kecil.

Menurut dia, setelah sekitar 1,5 jam berada di Tugu Monas, lift yang macet akhirnya datang dari bawah menjemput mereka.

"Namun, kami kecewa dengan layanan petugas dan lift macet. Anehnya lagi, petugas bilang lift macet adalah hal biasa dan kami tak perlu takut," kata Robert.

Ia menyesali tidak adanya permintaan maaf dari pengelola Tugu Monas. "Yang jelas kami trauma, apalagi anak-anak dan ibu-ibu," kata Robert. (Budi Malau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×