kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha hotel mengincar Jateng dan Jogja


Jumat, 26 April 2013 / 08:56 WIB
Pengusaha hotel mengincar Jateng dan Jogja
ILUSTRASI. Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Hotel berbintang bukan hanya tumbuh subur di Jakarta dan Bali, juga sampai ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat, Yogyakarta, kota yang terkenal sebagai destinasi wisata budaya ini, akan mendapat tambahan tujuh hotel berbintang setara 970 kamar sepanjang tahun ini.

Ketua DPD PHRI Yogyakarta, Istidjab M. Danunagaro, ketika dihubungi KONTAN, Kamis (25/4), mengatakan pasokan hotel baru tahun ini lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, tahun lalu, hanya ada lima hotel berbintang baru yang beroperasi.

Meski banyak hotel baru bermunculan, tingkat okupansi hotel di Yogyakarta masih bagus, berkisar 60%-70% untuk hotel berbintang. Sedangkan hotel melati sedikit di bawah itu, sekitar 50%.

Saat ini, Hotel di Yogyakarta tidak hanya mengandalkan wisatawan. Menurut Istidjab, tiga besar penyewa hotel di Yogyakarta adalah untuk keperluan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) dari kalangan pemerintah, wisatawan, serta korporasi.

Oleh karena itu, Istidjab meramalkan pasar perhotelan, khususnya yang mampu mengakomodasi kegiatan MICE di Jawa Tengah, akan semakin marak karena mendapat limpahan dari Yogyakarta. "Kota yang potensial antara lain Semarang, Magelang, Purwokerto, dan Solo," ujar dia.

PT Grahawita Santika juga sudah melirik potensi bisnis perhotelan di Jawa Tengah. Yang terdekat, anak usaha Kompas Gramedia ini akan menjadi operator Hotel Santika yang berbintang tiga di Purwokerto, akhir Mei mendatang.

Namun, Direktur Penjualan dan Pemasaran Grahawita Santika, Guido Andriano, melihat pasar perhotelan di Yogyakarta sudah hampir kelebihan pasokan. "Kecuali kalau kapasitas bandara di Yogyakarta ditambah," kata dia.

Kendati begitu, Grahawita Santika masih berniat menjadi operator dua hotel lagi di Yogyakarta di bawah merek Hotel Amaris yang merupakan hotel budget. Kedua hotel baru akan memasuki pasar Yogyakarta tahun depan.

Meski tingkat okupansi hotel berbintang lebih gemuk, PT Ciputra Property Tbk memilih untuk membangun hotel budget di Semarang. Anak usaha Ciputra Property, PT Ciputra Ayutapradana, sudah melakukan ground breaking CitraDream Hotel bulan lalu. Pembangunannya ditargetkan rampung tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×