Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Setelah lama tak terdengar, kiprah bisnis hotel Grup Hilton di Indonesia kembali bergema. Tahun ini, Hilton ingin membangun hotel yang menyasar segmen kelas menengah. Hilton akan mengusung brand DoubleTree untuk membidik segmen ini.
Guy Philips, Vice President Development-Asia Pacific Hilton Worldwide, menyatakan Hilton siap membuka hotel ekonomi (budget hotel) di Jalan Diponegoro, Jakarta. Hotel ini memiliki 320 kamar. "Target kami, kuartal ketiga tahun ini, hotel itu sudah bisa dibuka," ucap Philips kepada KONTAN, Rabu (18/4).
Dalam menyasar segmen ini, Hilton akan membawa dua merek, yaitu DoubleTree dan Hilton Garden Inn. Tidak ada perbedaan mendasar dari kedua brand ini. Yang jelas, sebagai perusahaan operator hotel, Hilton menawarkan kepada pengembang hotel di Indonesia kedua brand ini memasang harga kompetitif, antara lain didukung fasilitas business center dan kualitas makanan yang baik. "Hotel dengan segmen pasar menengah ini untuk orang-orang yang memiliki pendanaan terbatas, baik yang melakukan perjalanan bisnis atau sekadar liburan," kata Philips.
Hilton menyasar segmen kelas menengah lantaran warga kelas menengah di Indonesia terus meningkat. Data Bank Indonesia pada 2012 memperlihatkan, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 135 juta jiwa atau 60% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah kelas menengah ini menyumbang 245 juta perjalanan wisata domestik dan 7 juta perjalanan internasional selama tahun lalu.
Oleh karena itu, Hilton berambisi membawa merek Hilton Garden Inn ke wilayah di luar Jakarta dan Bali. Misalnya Medan, Palembang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, dan Lombok. "Kami akan bermitra dengan pihak ketiga untuk mengoperasikan hotel," kata Philips.
Namun Philips enggan mengungkap lokasi dan waktu peluncuran Hilton Garden Inn di Indonesia. Philips berujar, brand Garden Inn di dunia memiliki pertumbuhan signifikan. Sehingga, Hilton optimistis bisa menghadirkan budget hotel ke Indonesia.
Meski begitu, Hilton tak melupakan bisnis hotel premium. Hilton tetap melirik potensi hotel di Indonesia di hotel premium, terutama Jakarta dan Bali. "Okupansi hotel untuk Jakarta dan Bali sangat tinggi. Jakarta mencapai 70% dan Bali 80%," ucap dia.
Philips meyakini, kondisi ekonomi Indonesia yang cukup baik mendorong pertumbuhan okupansi hotel di Jakarta sebagai pusat bisnis dan Bali sebagai pusat liburan.
Seperti diketahui, Hilton sempat menjadi operator hotel ternama di Jakarta sebelum berganti kepemilikan dengan hotel Sultan di wilayah Gelora Bung Karno. Philips berujar, ketika itu, pada 1996, okupansi hotel di Indonesia sangat melejit. "Namun, langsung drop ketika ada reformasi 1998. Tapi, kini pertumbuhannya sangat bagus karena sudah stabil," kata dia.
Di masa depan, Hilton ingin membawa lima brand untuk masuk ke Indonesia. Empat di antaranya adalah Conrad Hotels and Resorts, Hilton Hotels and Resorts, DoubleTree by Hilton, dan Hilton Garden Inn. Saat ini, Hilton mengelola satu hotel Hilton di Bandung dan satu hotel Conrad berkategori hotel premium di Bali. Di segmen menengah, Hilton siap menghadirkan DoubleTree dan Hilton Garden Inn.
Sejak Hilton Hotels Corporation yang berbasis di AS bersatu dengan Hilton Group PLC di Inggris, Hilton memiliki 10 brand. Saat ini, Hilton telah hadir di 18 negara dengan 3.900 hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News