kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan meningkat tapi okupansi melambat


Rabu, 24 April 2013 / 09:08 WIB
Penjualan meningkat tapi okupansi melambat
ILUSTRASI. Sinar Mas Agro (SMAR) telah menerbitkan obligasi senilai Rp 2,5 triliun.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Meski penjualan apartemen di Jakarta menunjukkan tren positif, kondisi pasar apartemen sewa justru sebaliknya. Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia mencatat rata-rata tingkat okupansi apartemen sewa pada kuartal pertama tahun ini 62,9%. Angka tersebut menurun dari 67,6% pada periode sama tahun lalu.

Cushman & Wakefield membagi apartemen sewa dalam tiga jenis, yaitu apartemen sewa, apartemen servis, dan kondominium sewa. Selama kuartal satu, okupansi apartemen sewa dan apartemen servis masih naik 2,9% year-on-year (YoY), namun okupansi kondominium sewa merosot hingga 8,2% (YoY).

Executive Research Cushman & Wakefield Wisnu Budhiargo menilai penurunan tingkat okupansi karena pasokan baru terus bertambah sepanjang tahun lalu. "Pertumbuhan pasokan lebih cepat daripada permintaan. Butuh waktu untuk menyerapnya," jelas Wisnu, belum lama ini.

Faktor lain, menurut Wisnu, pada kuartal empat dan kuartal satu merupakan masa relokasi. Pada periode tersebut, penghuni apartemen sewa yang didominasi warga asing biasanya melakukan rotasi.

Meski daya serap menurun, pasokan apartemen sewa baru akan terus merangsek pasar. Cushman & Wakefield mencatat, selama kuartal satu sudah ada tambahan pasokan 1.185 unit. Sampai akhir 2013, pasokan baru diprediksi mencapai 9.431 unit.

Di sisi lain, tarif sewa apartemen terus merangkak naik. Per akhir kuartal I-2013, tarif sewa naik 8,6% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi US$ 21,76 per bulan. "Tarif sewa akan terus naik, karena menyesuaikan diri dengan pasokan yang baru," jelas Wisnu.

Konsultan properti Colliers International Indonesia juga merilis hasil riset senada soal penurunan tingkat okupansi apartemen sewa di Jakarta. Associate Director Research Colliers, Ferry Salanto, menilai penyebab utamanya bukan kelebihan pasokan, melainkan kontrak penghuninya sudah selesai.

Penurunan tingkat okupansi juga dipengaruhi oleh dua apartemen sewa di Jakarta yang tak beroperasi. Kempinski Services Apartments diubah peruntukannya menjadi apartemen strata title dan Ascott Serviced Apartments sedang direnovasi. "Karena sebagian besar apartemen sewa di Jakarta sudah tua, ada peluang bagi pengembang untuk membangun apartemen strata title yang dioperasikan sebagai apartemen servis," ujar Ferry.

Sedikitnya dua operator hotel internasional, Fraser dan Ascott, menangkap peluang tersebut dengan menambah apartemen yang siap beroperasi tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×