Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri elektronik dalam negeri diproyeksikan meredup tahun ini seiring banjir produk impor yang masih terjadi.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan, meskipun sejumlah produk elektronik mencatatkan pertumbuhan tipis, belum ada potensi lonjakan permintaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Saat ini masih belum terlihat adanya lonjakan permintaan seperti tahun-tahun sebelum ini. Namun, yang paling menonjol adalah AC. Perkiraan kami pasar tidak lebih baik dari tahun lalu," kata Daniel kepada Kontan, Kamis (20/2).
Baca Juga: Polytron dan Sharp Lirik Momentum Ramadan untuk Dongkrak Penjualan
Daniel menjelaskan, maraknya produk impor murah asal China masih jadi tantangan industri elektronik dalam negeri.
Pelaku usaha pun berharap agar Pemerintah Indonesia segera menerapkan proteksi terhadap pasar dalam negeri.
Baca Juga: Industri Elektronik Lokal Tertekan Produk Impor, Polytron dan Sharp Lakukan Inovasi
"Proteksi agar daya beli masyarakat tetap terjaga melalui penciptaan lapangan kerja di industri. Salah satu opsinya adalah kembali ke Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/2023," jelas Daniel.
Selanjutnya: Indonesian Paradise (INPP) Bidik Pertumbuhan 10,20% Tahun Ini
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Ice Cream Fair sampai 5 Maret 2025, Beli 2 Gratis 1 Es Krim Cup-Cone
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News