Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemudahan ekspor dan impor yang diberikan berupa sejumlah insentif oleh pemerintah dinilai masih belum optimal. Pengusaha menyatakan masih membutuhkan sejumlah kemudahan untuk memperlancar arus perdagangan dari dan luar negeri.
Erwin Taufan, Sekretaris Jenderal Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menyatakan masih ada tumpang tindih kebijakan yang terjadi antar Kementerian/Lembaga. Penekanan waktu dwelling time yang ditujukan untuk mempermudah proses impor, menurutnya masih belum efektif.
Dia bilang, biaya logistik masih harus dikeluarkan senilai Rp 3 juta per kontainer. "Kami tetap merasa cost tak berkurang,"kata Erwin Taufan, di Jakarta, Selasa (11/10).
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengakui Pusat Logistik Berikat (PLB) sudah lebih mempermudah pemeriksaan Laporan Suveyor (LS) di dalam negeri. Namun ia meminta pemerintah memberikan lebih banyak insentif .
"Tapi selain insentif bea dan cukai , tapi kami masih perlu insentif perdagangan yang lebih banyak,"kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News