kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha pakan berharap impor jagung 1,5 juta ton


Senin, 29 Agustus 2016 / 19:40 WIB
Pengusaha pakan berharap impor jagung 1,5 juta ton


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Keputusan Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk menyetop impor jagung mendapat protes dari asosiasi pakan ternak. Pasalnya, potensi produksi jagung dalam negeri belum terbukti memenuhi kebutuhan industri pakan ternak yang membutuhkan jagung. 

Sekadar informasi, pemerintah menolak menerbitkan izin impor jagung 1,5 juta ton tahun ini serta akan menyetop impor di tahun depan. 

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, pihaknya siap menjalankan instruksi dari Kemtan untuk menyerap jagung lokal. Selama ini, GPMT juga terus berupaya memperluas pembelian jagung dari para petani karena pemerintah sudah menutup peluang impor jagung.

GPMT menargetkan, dapat memenuhi kebutuhan industri pakan ternak sebesar 70% berasal dari jagung lokal. Kondisi ini berbeda dari tahun 2015 dimana GPMT baru memenuhi kebutuhan dari jagung lokal sebesar 55% dan sisanya impor.

"Kami tetap berharap permohonan impor 1,5 juta ton tahun ini dibuka untuk menjadi stok jagung nasional, mengantisipasi kalau terjadi gagal panen," ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sejauh ini, lanjut Desianto GPMT telah melakukan penyerapan jagung dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Dompu Nusa Tenggara Timur. GPMT merupakan indusrtri pengguna jagung terbesar di Indonesia sehingga membutuhkan kepastian produksi jagung untuk kebutuhan pakan ternak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi jagung pipilan kering di 2015 mencapai 19,61 juta. Produksi tersebut naik 3,17% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pada tahun 2016 ini, Kemtan menargetkan produksi jagung sebesar 21,53 juta ton.

Untuk mencapai target itu, Kemtan terus menggenjot perluasan areal tanam dan intensifikasi secara besar-besaran dengan benih unggul 1,5 juta hektare dan integrasi jagung di lahan perkebunan dan hutan 724.000 hektare.

Berdasarkan data Kemtan, produksi jagung di 2016 lebih dari cukup guna memenuhi kebutuhan industri pakan 750.000 ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan. Bahkan produksi jagung di 2016 ini diprediksi akan surplus 1,3 juta ton.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×