Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat sejumlah emiten di tahun 2020 tertekan pandemi khususnya sektor pertambangan. Kinerja penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai mengalami peningkatan kendati belum signifikan.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menjelaskan hingga akhir tahun nanti UNTR memproyeksikan penjualan akan mencapai 1.300 hingga 1.400 unit. "Diperkirakan belum ada peningkatan berarti sampai akhir tahun. Konstruksi paling dominan, pertambangan belum menunjukkan peningkatan permintaan," ujar Sara kepada Kontan.co.id, Minggu (4/10).
Adapun, per Agustus 2020 penjualan alat berat UNTR mencapai 1.043 unit, dimana untuk bulan Agustus saja penjualan mencapai 105 unit. Penjualan sepanjang 8 bulan pertama ini mengalami penurunan mencapai 55,7% year on year (yoy). Pada delapan bulan pertama 2019 laku penjualan alat berat UNTR mencapai 2.359 unit.
Jika dirinci, penjualan 1.043 unit alat berat UNTR didominasi sektor pertambangan 36% atau setara 375 unit. Kendati masih mendominasi, capaian ini mengalami penurunan ketimbang periode sama tahun sebelumnya dimana pertambangan berkontribusi sebesar 44% atau setara 1.037 unit.
Baca Juga: Kobexindo Tractors (KOBX) pacu pendapatan dari sektor non pertambangan
Kemudian disusul konstruksi sebanyak 31% atau mencapai 323 unit, forestry sebesar 21% atau setara 219 unit dan pertanian 12% atau sebanyak 125 unit.
Sementara itu, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turut mengharapkan peningkatan kinerja penjualan disisa tahun ini. "Sejak Agustus - September yang lalu ada peningkatan penjualan terutama di sektor agro, forestry dan Kontruksi. Diproyeksikan sampai akhir Q4 ada peningkatan terus," ujar Presiden Direktur HEXA Djonggi Gultom.
Kendati demikian, ia belum merinci realisasi penjualan sepanjang kuartal III lalu. Djonggi melanjutkan, pihaknya berharap kenaikan permintaan juga terjadi pada sektor pertambangan.
Merujuk catatan Kontan.co.id, volume penjualan alat berat perusahaan pada periode April-Juli tahun ini hanya 243 unit. Adapun kata Djonggi, dari segi sektor bisnis yang berkontribusi terhadap penjualan alat berat HEXA di periode April Juli terbanyak dari industri Agro yang mencapai 61 unit.
Diikuti sektor kehutanan 59 unit, konstruksi 41 unit, mining (pertambangan) 24 unit, dan sisanya dari sektor lain-lain. Djonggi bilang, terdapat pergeseran permintaan pasar yang semula banyak di pertambangan saat ini beralih ke sektor agro, kehutanan dan konstruksi.
Selanjutnya: Hinabi meramal produksi alat berat tahun ini turun signifikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News