kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan AUTO ditopang kenaikan harga LCGC


Jumat, 09 Januari 2015 / 14:33 WIB
Penjualan AUTO ditopang kenaikan harga LCGC
ILUSTRASI. Cara ubah foto profil di Threads Instagram.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga mobil dengan predikat low cost green car (LCGC) mulai merangkak naik. Kondisi ini menjadi anugerah tersendiri bagi PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang bertindak sebagai pemasok komponen kendaraan. 

Menurut Robby Sani, Direktur PT Astra Otoparts Tbk, ketika terjadi gejolak ekonomi, perusahaan otomotif seperti Astra International tentunya tidak bisa langsung menaikkan harga produknya. Salah satu caranya adalah dengan meminta produsen komponen kendaraan seperti AUTO untuk tidak menaikkan harga komponen kendaraan.

"Nah, ketika ada kenaikan harga kendaraan bermotor, ini artinya AUTO juga bisa menaikan harga jual komponennya. Jadi, kami enggak perlu repot-repot melakukan efisiensi," jelas Robby.

Kenaikan harga tersebut juga membuat AUTO masih memiliki ruang untuk kembali mengerek harga jual komponen kendaraan bermotor buatannya. Robby enggan merinci berapa target kenaikan yang dipatok. Yang jelas, manajemen akan mereview kondisi pasar dalam waktu tiga atau enam bulan kedepan untuk mencari dasar pertimbangan penyesuaian harga.

Jika menyinggung ke sisi permintaan konsumen, kenaikan harga LCGC tentunya memiliki dampak negatif. Kenaikan harga bakal menekan permintaan konsumen. Tapi, menurut Robby, masih ada satu hal yang tetap menjadi penetralisir di tengah tekanan seperti ini, yaitu soal turunnya harga bahan bakar minyak.

Bahkan, pemerintah juga sudah mengisyaratkan bakal kembali menurunkan harga BBM bulan depan. Harga LCGC yang naik disertai turunnya harga BBM tetap akan membuat minat masyarakat membeli mobil murah tetap tinggi.

Dua sentimen tersebut membuat manajemen optimistis mampu menjaga penjualannya tetap tumbuh. Tahun 2014, pendapatan AUTO diprediksi dapat menyentuh Rp 12,24 triliun. Angka ini naik 14% dibanding realisasi penjualan tahun 2013, Rp 10,7 triliun. "Untuk tahun ini, kenaikan penjualannya kami targetkan akan lebih tinggi," pungkas Robby.

Penjualan AUTO memang tidak semata-mata ditentukan oleh penjualan mobil murah mengingat komponen kendaraan buatan AUTO dijual untuk kebutuhan segala jenis mobil dan motor. Namun, LCGC juga cukup berpengaruh mengingat porsi penjualannya yang terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×