kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Batubara CNKO di Kuartal I 775.000 Ton


Jumat, 12 April 2013 / 07:20 WIB
Penjualan Batubara CNKO di Kuartal I 775.000 Ton
ILUSTRASI. Yuk! Kenali Macam-Macam Sifat Umum Kucing Peliharaan Anda


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Meski tambang batubara dari PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk belum berproduksi, namun perusahaan yang punya kode saham CNKO ini masih bisa mendapatkan batubara dari para penjual (trader).

Nah, sepanjang kuartal I-2013 ini, Exploitasi Energi memperkirakan sanggup menjual batubara ke pihak ketiga sekitar 775.000 ton. Salah satunya adalah ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menurut Henry Sitanggang, Chief Executive Officer CNKO, target tersebut dihitung dengan asumsi target penjualan CNKO di tahun ini sebesar 3,1 juta ton. Target tersebut lantas dibagi rata empat kuartal. "Jadi, tinggal dihitung saja," katanya kepada KONTAN, Kamis (11/4).

Henry optimistis, target penjualan batubara tersebut bisa tercapai. Untuk mengejar target itu, selain melempar ke pasar domestik, CNKO juga akan mengekspor batubara ke beberapa negara, seperti Malaysia dan Korea Selatan. "Dalam waktu dekat, kami akan menjajaki ekspor ke beberapa negara Asia tersebut karena keuntungannya lumayan," katanya tanpa memerinci lebih lanjut berapa besar margin yang akan diraup CNKO.

Selain menggenjot penjualan, lanjut Henry, CNKO juga akan menggarap lima dari tujuh konsensi pertambangan batubara yang dibeli beberapa waktu lalu. Nah, kegiatan produksi tambang batubara CNKO sendiri baru dimulai paling cepat Juni 2013.

Bila tambang ini sudah berproduksi, CNKO menargetkan bisa memproduksi sekitar 1,2 juta ton batubara per tahun. "Status saat ini, tambang batubara milik CNKO masih bersifat greenfield dan kami targetkan pada Juni sampai akhir tahun ini sudah bisa berproduksi," timpal Henry.

Henry menerangkan, upaya menggali sendiri batubara dari tambang milik sendiri adalah strategi perusahaan untuk menggenjot besaran margin. Pasalnya, keuntungan yang didapat dari penjualan batubara tambang sendiri lebih besar ketimbang hanya sebagai pedagang batubara alias coal trading.

Henry memberi contoh, penjualan batubara dari tambang sendiri mendatangkan margin sebesar 30%. Sedangkan margin penjualan dari aktivitas sebagai pedagang batubara hanya sebesar 15%. "Bisnis batubara itu berbicara mengenai volume penjualan. Itu alasan kami mengapa memilih trading dengan pengguna langsung ketimbang coal trading pada umumnya yang hanya sebagai perantara," jelasnya.

Modal awal sebagai produsen batubara sudah cukup. Saat ini, CNKO memiliki lima anak usaha yang telah memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di wilayah kerja Kalimantan. Kelima perusahaan tersebut adalah PT Dwi Gun Laksana, PT Trans Lintas Segara, PT Sekti Rahayu Indah, PT Abe Jaya Perkasa, serta PT Korporindo Guna Bara.

Selain menggeluti bisnis pertambangan batubara, perusahaan ini baru saja berhasil mengakuisisi lima perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan. Salah satu dari perusahaan energi tersebut memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Sumatra Barat dan Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×