kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

Penjualan buku digital Mizan baru 10%


Rabu, 02 September 2015 / 11:50 WIB
Penjualan buku digital Mizan baru 10%


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan penerbit dan percetakan buku, Mizan Group sedang melakukan migrasi secara bertahap dari bisnis penjualan buku cetak ke buku digital. Saat ini, porsi penjualan buku digital Mizan baru menyumbang sekitar 10% dari total penjualan.

Haidar Bagri, Chief Executive Officer (CEO) Mizan Group, mengatakan industri penerbitan dan percetakan buku nasional turut terkena dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi. Akibat daya beli masyarakat melemah, penjualan buku Mizan juga mengalami penurunan. “Ditambah sebagian pembaca juga mulai migrasi dari buku cetak ke buku digital,” kata Haidar dalam wawancara khusus dengan KONTAN di Jakarta, Selasa (1/9).

Namun Haidar menegaskan, meski turun di semester I 2015, penjualan buku Mizan di akhir Agustus sudah semakin mengecil penurunannya. Di akhir Agustus lalu, penurunan penjualan Mizan tinggal 3% dibanding Agustus lalu. “Sebetulnya naik turun penjualan industri buku itu biasa. Naik turunnya biasanya juga dipengaruhi adanya buku best seler atau tidak setiap bulannya,” ujar Haidar.

Sayangnya, Haidar menolak memaparkan jumlah penjualan buku Mizan di akhir Agustus lalu. Namun menurut data Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), jumlah penjualan buku Mizan per semester I 2015 mencapai 33,60 juta buku. Jumlah ini turun 10,36% dibanding periode semester I 2014 yang mencapai 37,48 juta buku.

Kedepan, Mizan Group mulai melakukan migrasi ke buku digital secara bertahap. Sebab proses migrasi budaya baca masyarakat dari cetak ke digital juga berlangsung secara perlahan-lahan.

Namun Haidar mengakui, dengan semakin bertambahnya segmen pembaca muda, kebutuhan buku digital akan semakin besar ke depannya. “Sampai semester I 2015 lalu penjualan buku digital kami memang baru 10%,” jelas Haidar.

Selama ini Mizan menerapkan diskon penjualan buku digital untuk buku lama sebesar 80% dari versi cetaknya. Sementara untuk buku baru dalam versi digital mendapat diskon 20% dari versi cetaknya. “Ini bentuk strategi kami menghadapi kultur masyarakat Indonesia dimana jika ingin mendapatkan sesuatu dari internet maunya gratis,” pungkas Haidar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×