Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pangsa pasarnya belum sebesar kendaraan truk, penjualan mobil segmen bus dinilai masih memiliki peluang terjadi peningkatan. Apalagi pembangunan infrastruktur jalan tengah marak dilakukan, serta sektor pariwisata domestik yang terus dipacu.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan & Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan, pasar bus di Indonesia pada tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
Tren masyarakat yang menuntut kenyamanan dalam menggunakan moda transportasi darat membuat permintaan bus baru terkerek. "Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia juga tumbuh. Serta konsumen ingin minta kenyamanan bus lebih baik ketimbang tahun tahun sebelumnya," kata Santiko, Kamis (22/11).
Tercatat, hingga Oktober 2017 penjualan bus Hino berada di kisaran 1.100 unit. Melihat kondisi ini, sampai akhir tahun 2017 Hino Motors Sales Indonesia optimistis dapat menjual hingga 1.400 unit.
Di pasar Indonesia, Hino merupakan salah satu pemain utama di segmen bus ini. "Kami tentu ingin mempertahankan pangsa pasar sebesar 75% yang sudah kami capai di Oktober pada pasar bus," kata Santiko.
Agar lebih mengembangkan bisnis, Hino sudah memproduksi sendiri sasis untuk bus. Kemudian karoseri dirakit di Laksana atau Adiputro. "Sekarang ini sudah full untuk karoseri. Jadi tahun depan baru bisa orang mendapat barangnya," kata Santiko.
Secara keseluruhan, Hino Motors Sales Indonesia mampu mencatatkan penjualan sebanyak 3.027 unit di bulan Oktober lalu. Pencapaian ini sekaligus menjadi rekor penjualan sepanjang sepuluh bulan pertama tahun 2017.
Kondisi ekonomi
Attias Asril, Division Head of Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, menjelaskan, penjualan bus masih belum sebaik segmen truk. Hanya saja, dengan kondisi ekonomi yang terus berkembang penjualan bus diharapkan bisa lebih positif lagi.
Tercatat saat ini Isuzu memiliki beberapa jenis bus yang dipasarkan. "Jenis micro bus kita targetkan 170 unit per bulan dan medium bus 40 unit per bulan," kata Attias.
Secara keseluruhan target jual Isuzu baik dari sektor komersial maupun passenger car sebanyak 20.000 unit. Catatan saja, tahun lalu Isuzu membukukan penjualan sebanyak 16.724 unit, sedangkan pencapaian tahun 2015 masih lebih baik dengan perolehan sebesar 19.350 unit.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto penjualan segmen bus masih stabil. Mengutip data Gaikindo, penjualan wholesales sampai Oktober 2017 tercatat sebanyak 3.180 unit. Jumlah ini turun 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3.324 unit.
Penjualan bus menurut Jongkie, dipengaruhi banyak faktor, mulai dari trayek, pembiayaan, jumlah penumpang, tarif dan lainnya. Sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berpengaruh pula bagi pertumbuhan bisnis bus. "Orang beli bus untuk cari penghasilan bukan untuk show atau angkutan pribadi," kata Jongkie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News