kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan ekspor Pan Brothers tahun ini tak terpengaruh krisis Eropa


Kamis, 29 Desember 2011 / 16:46 WIB
Penjualan ekspor Pan Brothers tahun ini tak terpengaruh krisis Eropa
ILUSTRASI. AC Milan vs Atalanta di Liga Italia: Ancaman serius Ibra cs dari La Dea. REUTERS/Alessandro Garofalo


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) diproyeksikan akan meraih total penjualan US$ 250 juta atau meningkat 59,2% dibanding total penjualan tahun 2010 sebesar US$ 157 juta.

Di kuartal III 2011, PBRX telah berhasil mencatat penjualan sebesar Rp 1,51 triliun atau meningkat 39,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,08 triliun.

Iswar Deni, Sekretaris Perusahaan PBRX, menuturkan, wilayah distribusi perusahaan yang menyebar hampir merata di seluruh negara di dunia membuat dampak krisis utang Eropa belum terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan. “Walaupun belum bisa diperkirakan nilainya, untuk tahun 2012 PBRX akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan,” ungkapnya kepada KONTAN, Kamis (29/12).

PBRX sampai saat ini belum masuk ke pasar dalam negeri. Orientasi penjualan masih 100% untuk pasar ekspor. Penjualan produk PBRX masih didominasi AS sebesar 60 %, Eropa 20 % serta sisanya ke beberapa negara seperti Australia, Jepang, serta negara-negara di wilayah lainnya.

“Pasar tekstil di luar negeri masih tetap besar meski krisis, sehingga suplai dari Indonesia secara umum tak terpengaruh,” tuturnya.

Sekadar informasi, PBRX memproduksi untuk berbagai merek pakaian dan department store terkemuka seperti Calvin Klein, New York & Co, Nautica, Jack Nicklaus, Quick Silver, Nike, Adidas, The Hugo Boss, Tommy Hilfiger, Guess Inc, The North Face, Macy’s, dan banyak lagi.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Ade Sudrajat Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia(API) menuturkan, dampak krisis Eropa dan AS tampaknya tidak akan memberi efek yang cukup besar bagi industri tekstil di Indonesia.

Hal tersebut memberikan optimisme dengan perkiraan pertumbuhan pasar ekspor tekstil tahun 2012 mencapai 10% yaitu senilai US$ 14,3 miliar.

Pertumbuhan nilai ekspor tekstil di Indonesia tahun 2011 sebesar 16% dengan nilai US$ 13 miliar dibanding nilai pasar 2010 sebesar US$ 11,2 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×