Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
Selain itu, perseroan juga tetap membuka prospek untuk terus membenahi pasar internasional dan menggarap dengan cepat peluang yang ada utamanya pasar ASEAN. Hal ini terbukti di kuartal 1-2021 penjualan ekspor Garudafood tumbuh sekitar 10% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ia juga mengatakan, dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan kegiatan usaha utama di bidang Industri Minuman Ringan dan Industri Produk Obat Tradisional Untuk Manusia. Kemudian penambahan kegiatan usaha penunjang di bidang Pertanian yakni Pertanian Kacang Tanah dan Pertanian Jagung.
Di samping itu, RUPST juga telah menyetujui penambahan bidang usaha untuk anak usaha Perseroan yakni PT Sinarniaga Sejahtera di bidang Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran Untuk Manusia, Perdagangan Besar Kosmetik Untuk Manusia, Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, Perdagangan Besar Berbagai Barang dan Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya YTDL, Pergudangan dan Penyimpanan, Aktivitas Kurir, Angkutan Multimoda, dan Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum.
“Penambahan bidang usaha ini merupakan salah satu bagian dari strategi jangka panjang Perseroan. Tentunya, kami harap strategi ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan Perseroan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” sambung dia.
Dengan strategi yang disiapkan, sayangnya perseroan belum dapat merincikan target pertumbuhan secara spesifik saat ini. Yang pasti, ia berharap perekonomian dapat segera membaik sehingga bisnis kami dapat terus bertumbuh di tahun ini. “Kami cukup optimistis dengan tren perbaikan pertumbuhan sales dari negatif ke positif 1.21% di kuartal 1-2021,” harapnya.
Sementara itu, untuk keperluan belanja modal tahun ini, GOOD terpaksa harus menunda beberapa rencana belanja di tahun ini. Hal ini lantaran masih adanya kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
Oleh karena itu anggaran Capex di 2021 tidak terlalu besar mengingat sifatnya memfinalkan atau menyelesaikan rencana capex misal pembelian mesin pendukung setelah pembelian mesin utama yang telah direalisasikan pada tahun 2020. Sehingga di tahun 2021 kapasitas produksi Garudafood siap untuk menopang penjualan yang mulai pulih kondisinya.
Selanjutnya: Buyback saham, Garudafood (GOOD) alokasikan dana Rp 50 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News