kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Garudafood tumbuh 1,21% di kuartal I-2021, simak strateginya di tahun ini


Rabu, 16 Juni 2021 / 18:33 WIB
Penjualan Garudafood tumbuh 1,21% di kuartal I-2021, simak strateginya di tahun ini
ILUSTRASI. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. KONTAN/Baihaki/16/6/2021


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memproyeksikan bahwa industri makanan dan minuman akan mengalami pertumbuhan sekitar 4% di tahun ini. 

Hal itu akan menjadi sinyal positif setelah melalui fase yang sangat berat di tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. Dengan demikian perseroan optimis bahwa bisnis GOOD di tahun 2021 akan lebih baik dibanding tahun lalu. 

Paulus Tedjosutikno, Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya mengungkapkan optimisme tersebut didorong dari realisasi penjualan pada Kuartal 1-2021 yang tercatat mencapai Rp 2,3 triliun atau tumbuh 1,21% terhadap periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Garudafood (GOOD) akan stock split dengan rasio 1:5

“Hal ini tentu saja menjadi sinyal positif mengingat pada kuartal I tahun lalu belum terdampak pandemi, namun kinerja Garudafood di awal tahun ini sudah dapat menyamai,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6). 

Ia mengatakan, dari realisasi tersebut, produk snack telah berkontribusi besar dalam pertumbuhan kenaikan penjualan Garudafood di awal tahun ini dengan menyumbang lebih dari 20%. 

Lebih lanjut, kinerja penjualan yang positif itu salah satunya juga didukung oleh produk-produk baru yang diluncurkan pada akhir tahun 2020 yakni Garuda Potato dan Garuda O’Corn yang merupakan Garuda Potato merupakan snack renyah dengan bentuk ‘tornado’ yang unik dan menjadi inovasi pertama di Indonesia. 

Sementara itu, untuk mendongkrak penjualan di tahun ini, GOOD juga menjalankan berbagai strategi diantaranya melalui strategi open collaboration, seperti peluncuran produk baru yang inovatif, meningkatkan penjualan melalui jalur distribusi, segmen dan pangsa pasar yang baru termasuk melakukan akuisisi PT Mulia Boga Raya Tbk yang bergerak di bidang keju olahan dengan merek Prochiz dan TopChiz. 

Selain itu, perseroan juga tetap membuka prospek untuk terus membenahi pasar internasional dan menggarap dengan cepat peluang yang ada utamanya pasar ASEAN. Hal ini terbukti di kuartal 1-2021 penjualan ekspor Garudafood tumbuh sekitar 10% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Ia juga mengatakan, dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan kegiatan usaha utama di bidang Industri Minuman Ringan dan Industri Produk Obat Tradisional Untuk Manusia. Kemudian penambahan kegiatan usaha penunjang di bidang Pertanian yakni Pertanian Kacang Tanah dan Pertanian Jagung. 

Di samping itu, RUPST juga telah menyetujui penambahan bidang usaha untuk anak usaha Perseroan yakni PT Sinarniaga Sejahtera di bidang Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran Untuk Manusia, Perdagangan Besar Kosmetik Untuk Manusia, Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, Perdagangan Besar Berbagai Barang dan Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya YTDL, Pergudangan dan Penyimpanan, Aktivitas Kurir, Angkutan Multimoda, dan Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum.

“Penambahan bidang usaha ini merupakan salah satu bagian dari strategi jangka panjang Perseroan. Tentunya, kami harap strategi ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan Perseroan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” sambung dia. 

 

Dengan strategi yang disiapkan, sayangnya perseroan belum dapat merincikan target pertumbuhan secara spesifik saat ini. Yang pasti, ia berharap perekonomian dapat segera membaik sehingga bisnis kami dapat terus bertumbuh di tahun ini. “Kami cukup optimistis dengan tren perbaikan pertumbuhan sales dari negatif ke positif 1.21% di kuartal 1-2021,” harapnya. 

Sementara itu, untuk keperluan belanja modal tahun ini, GOOD terpaksa harus menunda beberapa rencana belanja di tahun ini. Hal ini lantaran masih adanya kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Oleh karena itu anggaran Capex di 2021 tidak terlalu besar mengingat sifatnya memfinalkan atau menyelesaikan rencana capex misal pembelian mesin pendukung setelah pembelian mesin utama yang telah direalisasikan pada tahun 2020. Sehingga di tahun 2021 kapasitas produksi Garudafood siap untuk menopang penjualan yang mulai pulih kondisinya. 

Selanjutnya: Buyback saham, Garudafood (GOOD) alokasikan dana Rp 50 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×