Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan penurunan penjualan 10% secara year on year (yoy) menjadi Rp 8,07 triliun pada semester pertama 2022. Hal ini disebabkan oleh penurunan volume penjualan produk sawit dan produk minyak & lemak nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata.
Dari segi operasional, produksi tandan buah segar (TBS) inti Salim Ivomas turun 6% yoy menjadi 1,28 juta ton pada semester pertama 2022. Hal ini terutama disebabkan kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit.
Sejalan dengan itu, total produksi crude palm oil (CPO) turun 5% yoy menjadi 327.000 ton. Akan tetapi, pada kuartal kedua 2022, produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 17% dan 30% dibandingkan kuartal pertama 2022.
"Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami namun secara kuartalan, kami telah melihat pemulihan produksi pada kuartal kedua 2022 dibandingkan kuartal I-2022," tutur Direktur Utama Grup SIMP Mark Wakeford dalam keterangan tertulis, Jumat (12/8).
Baca Juga: Tekan Beban, Salim Ivomas (SIMP) Cetak Laba Rp 297 Miliar pada Kuartal I
Di sisi lain, laba bruto SIMP naik 7% yoy menjadi Rp 2,20 triliun, laba usaha meningkat 18% yoy ke Rp 1,33 triliun, dan EBITDA tumbuh 17% yoy menjadi Rp 2,13 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih SIMP melesat 101% yoy menjadi Rp 441 miliar.
Mark mengatakan, pada semester pertama2022, Grup SIMP meraih kinerja keuangan yang positif serta peningkatan margin seiring dengan kenaikan harga jual rata-rata produk sawit. "Perusahaan juga melakukan upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi," kata Mark.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Grup Salim yang Kompak Bagi-Bagi Dividen
Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, Grup SIMP akan tetap fokus memprioritaskan belanja modal. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.
Rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP pada 30 Juni 2022 adalah sebesar 0,31 kali. Angka ini lebih kecil dibandingkan pada 31 Desember 2021 yang sebesar 0,35 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News