Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatat pertumbuhan penjualan maupun laba di tahun 2023.
Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk Djonny Saksono mengungkapkan salah satu faktor pendorong bisnis di tahun lalu adalah pergeseran konsumsi rokok dari perokok konvensional ke gaya hidup rokok linting.
Ia mengklaim, konsumsi rokok linting meningkat dari tahun sebelumnya sehingga berdampak ke penjualan perseroan.
“Selain itu, ada juga peningkatan segmen di pasar domestik terutama area penjualan di Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua,” ungkap Djonny, kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).
Baca Juga: Penjualan dan Laba Indonesian Tobacco (ITIC) Kompak Meningkat di 2023
Sebagai gambaran, penjualan ITIC tercatat meningkat 8,86% year on year (yoy) menjadi Rp 303,92 miliar, dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya senilai Rp 279,17 miliar.
Penjualan tersebut masih didominasi oleh penjualan lokal sebesar Rp 308,13 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan ekspor senilai Rp 1,12 miliar. Namun, total penjualan ini dikurangi retur dan diskon Rp 5,33 miliar.
Manajemen ITIC optimistis tren pertumbuhan penjualan tersebut masih akan berlanjut di tahun ini. Pihaknya meyakini dengan adanya kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT), peralihan customer ke rokok linting akan berdampak terhadap prospek penjualan ITIC ke depan.
Di sisi lain, ITIC harus menanggung kenaikan beban usaha di tahun 2023. Angkanya tercatat meningkat 6,41% yoy menjadi Rp 26,77 miliar dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 25,15 miliar.
Hingga akhir tahun 2023, ITIC berhasil mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 26,96 miliar. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 23,95 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News