kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Penjualan Mobil Hybrid Hyundai Capai 20% di Semester I, Stargazer Masih Jadi Andalan


Kamis, 02 Oktober 2025 / 16:31 WIB
Penjualan Mobil Hybrid Hyundai Capai 20% di Semester I, Stargazer Masih Jadi Andalan
ILUSTRASI. Stargazer Kartens menjadi penopang utama penjualan Hyundai dengan rata-rata penjualan capai 500–700 unit per bulan


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mencatat kontribusi penjualan mobil hybrid mencapai sekitar 20% dari total penjualan mobil di semester I 2025.

Porsi tersebut masih lebih kecil dibandingkan penjualan mobil berbasis mesin bensin konvensional, tetapi menunjukkan potensi pertumbuhan di segmen menengah ke atas.

"Kalau di Hyundai itu, kira-kira sekitar 20% (adalah) hybrid. Karena kita kan yang menggunakan hybrid adalah di pasar segmen menengah ke atas. Kita akan sesuaikan dengan konsumen yang ada di Indonesia,” ujar Kepala Operasional HMID Fransiscus Soerjopranoto, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Hyundai Siapkan Mobil Listrik Baru di 2025, Incar Tren MPV-SUV dan Segmen Premium

Meski kontribusi hybrid tumbuh, Hyundai menekankan bahwa pasar kendaraan listrik murni (EV) tetap menjadi fokus jangka panjang.

“EV kita akan berimbang dengan hybrid. Tapi yang menjadi primadona kita sekarang itu adalah Stargazer Kartens,” tambah Fransiscus.

Stargazer Kartens menjadi penopang utama penjualan Hyundai dengan capaian rata-rata 500–700 unit per bulan. Selain Stargazer, model lain yang mendukung performa penjualan adalah Creta, Santa Fe, dan Palisade.

Di sisi lain, Hyundai enggan menyebutkan target volume penjualan hingga akhir 2025. Namun, perusahaan memproyeksikan pasar otomotif nasional berada di kisaran 720.000–750.000 unit. 

"Kita merencanakan dan me-maintain market share di atas 3%. Kalau bisa tercapai, berarti kita naik dibandingkan tahun lalu sebesar 0,3%,” jelasnya.

Terkait kebijakan pemerintah, Fransiscus menyebut masih menunggu kejelasan teknis mengenai wacana perubahan insentif kendaraan listrik maupun penurunan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). 

Baca Juga: Hyundai Perluas Ekosistem Otomotif Lewat Sinergi Pembiayaan dan Asuransi

"Rasanya sebaiknya kita tunggu aturan pemerintah secara jelasnya seperti apa. Yang terpenting adalah Hyundai akan menyelaraskan dengan kepentingan pemerintah, sehingga kita bisa berjualan lebih banyak lagi di Indonesia,” pungkasnya.

Selanjutnya: Dorong SDGs, Surveyor Indonesia Bikin Proyek I-SIM untuk Pemerintah Daerah

Menarik Dibaca: Ini Dia 5 Zodiak yang Gampang Bosan lo, Ada Aries!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×