kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Produksi Batubara Semester I Turun Jadi 357,6 Juta Ton, Bahlil Akui Permintaan Turun


Senin, 11 Agustus 2025 / 15:48 WIB
Produksi Batubara Semester I Turun Jadi 357,6 Juta Ton, Bahlil Akui Permintaan Turun
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/6/2025). Kementerian ESDM menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan periode kedua Juni 2025 sebesar 98,61 dolar AS per ton atau mengalami penurunan 2,36 dolar AS per ton dari HBA pada periode pertama Juni yakni 100,97 dolar AS per ton. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi batubara nasional, sepanjang semester I-2025 mencapai 357,6 juta ton. Yang dialokasikan untuk ekspor sebesar 238 juta ton, kemudian alokasi Domestic Market Obligation (DMO) untuk listrik dan smelter sebesar 104,6 juta ton, dan stok sebanyak 15 juta ton.

Adapun, capaian produksi batubara semester-1 tahun ini sudah mencapai 48,34% dari target produksi tahun ini sebanyak 739,67 juta ton. 

Meski begitu, jika dibandingkan, produksi ini lebih rendah, dibandingkan periode sama tahun lalu atau sepanjang semester I-2024 yang sebesar 406,06 triliun.

"Ekspor 238 juta ton, jadi kita ekspor di satu semester ini sudah 238 juta ton dan stok 15 juta ton," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I-2025, di Kantor ESDM, Senin (11/8/2025). 

Baca Juga: Ekspor Batubara Indonesia Turun 21,09% di Semester I-2025

Bahlil juga mengakui bahwa kondisi harga batubara yang saat ini mengalami penurunan dikisaran 25%-30% yang dipicu permintaan dan pasokan global.

"Sebenarnya agak lucu memang indonesia sebagai eksportir batu bara untuk listrik 45% untuk dunia, begitu harga turun kita ga bisa apa-apa, kita permintaan dikit tapi produksi banyak," ujarnya. 

Baca Juga: Indonesia Juara Satu Ekspansi Tambang Batubara di Asia Tenggara

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan bahwa ke depannya ESDM akan melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) batu bara sesuai arahan dari DPR RI dengan tujuan untuk menjaga stabilitas. 

"Kalau kita harga bagus berarti negara akan mendapatkan pajak yang baik, pengusaha kana mendapatkan keuntungan yang baik," tuturnya.   

Baca Juga: ESDM Optimistis Produksi Batubara Tembus di Atas 700 Juta Ton di Tahun 2025

Selanjutnya: Tips Cara Cerdas Ambil Keputusan Finansial Tanpa Nyesel

Menarik Dibaca: Tips Cara Cerdas Ambil Keputusan Finansial Tanpa Nyesel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×