kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan Mobil Listrik Nasional Laris Manis Hingga Agustus 2024


Rabu, 18 September 2024 / 19:56 WIB
Penjualan Mobil Listrik Nasional Laris Manis Hingga Agustus 2024
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati mobil listrik yang dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2024). Gaikindo mencatat penjualan wholesales mobil listrik nasional mencapai 23.045 unit pada Januari-Agustus 2024.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia terus melaju kencang.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik nasional mencapai 23.045 unit pada Januari-Agustus 2024.

Hasil ini lebih tinggi 177,32% year on year (yoy) dibandingkan realisasi penjualan wholesales mobil listrik nasional pada periode yang sama tahun lalu yakni 8.310 unit. Mobil listrik kini berkontribusi 4,11% terhadap total penjualan wholesales mobil nasional yang berjumlah 560.619 unit hingga Agustus 2024.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, pertumbuhan penjualan mobil nasional sangat terbantu oleh kebijakan insentif PPN 1% maupun pembebasan bea masuk dan PPnBM impor completely built up (CBU) dari pemerintah.

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Makin Gencar Diversifikasi Bisnis

"Insentif ini berdampak pada penurunan harga jual mobil listrik di Indonesia," ujar dia, Rabu (18/9).

Di samping itu, bertambahnya model dan merek baru juga menjadi faktor pendorong penjualan mobil listrik nasional selama tahun 2024 berjalan. Saat ini, ada 18 merek yang memasarkan mobil listrik di Indonesia, baik yang diproduksi lokal maupun impor CBU dari negara lain.

Jongkie memperkirakan, tren pertumbuhan penjualan mobil listrik yang positif akan terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Gaikindo juga meyakini merek-merek asal China masih bakal mendominasi pasar mobil listrik Tanah Air. 

Hal ini didukung oleh kemampuan para produsen otomotif China dalam menawarkan teknologi mobil listrik canggih dengan harga relatif lebih terjangkau, terlepas adanya kebijakan insentif pajak.

Baca Juga: BYD Seal Terlaris Agustus 2024, Disusul Atto & Omoda, Ini Harga Mobil Listrik Terbaru

"Faktor harga memang masih sangat berperan penting bagi konsumen ketika menentukan pembelian mobil," imbuh dia.

Kembali merujuk data Gaikindo, Wuling Binguo EV menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia periode Januari-Agustus 2024 dengan penjualan wholesales mencapai 3.876 unit. Setelah itu, ada Chery Omoda E5 yang membukukan penjualan wholesales 3.485 unit. 

Kedua model tersebut sama-sama menikmati insentif PPN 1% lantaran memenuhi syarat minimum Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40%.

Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia mengatakan, dari awal kehadirannya di Indonesia, Chery telah menetapkan standar baru dengan menjadikan Omoda E5 sebagai mobil listrik segmen SUV terlaris di Tanah Air.

Baca Juga: Penjualan Mobil Bensin Akan Dihentikan, Potongan Harga Mobil Listrik Ini Rp 30 Juta

"Kami berkomitmen untuk mempertahankan dan melampaui capaian ini sebagai bagian dari upaya Chery menjadi pemain utama di pasar otomotif global," jelas dia dalam siaran pers, Rabu (18/9).

Merek China lainnya, BYD berhasil menempatkan model BYD Seal sebagai mobil listrik terlaris ketiga di Indonesia dengan penjualan 3.240 unit. Padahal, BYD merupakan pendatang baru di industri otomotif nasional.

Secara keseluruhan, BYD mampu menjual 6.461 unit mobil listrik hingga Agustus 2024 lewat model Seal, Atto 3, Dolphin, dan M6. Alhasil, per Agustus lalu BYD mampu bertengger di peringkat 11 pasar otomotif nasional.

Baca Juga: Penjualan Mobil Bensin Akan DIhentikan, Potongan Harga Air Ev Rp 56 Juta

Capaian penjualan BYD cukup dipengaruhi oleh insentif bebas bea masuk dan PPnbM impor mobil listrik CBU yang diperoleh merek tersebut. BYD sendiri sedang memproses pembangunan pabrik mobil listriknya di Indonesia dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.

Selanjutnya: Penurunan Suku Bunga Jadi Katalis Astra International (ASII), Ini Rekomendasinya

Menarik Dibaca: 3 Kebiasaan yang Membuat Kulit Susah Glowing, Sering Dilakukan Banyak Orang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×