Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penjualan motor listrik masih rendah meskipun pemerintah telah memberikan insentif Rp 7 juta per unit.
Ketua Asosiasi Industri Motor Listrik (Aismoli) Budi Setyadi mengatakan salah satu hambatan realisasi penjualan rendah karena belum meratanya dealer motor listrik di seluruh daerah di Indonesia.
"Dealer motor listrik masih belum banyak, terutama di daerah meskipun dapat akses sepeda motor dengan bantuan pemerintah tapi dealernya belum merata," kata Budi dalam Inabuyer EV di Smesco, Rabu (29/11).
Budi mengatakan saat ini dealer motor listrik baru mencapai 700 dealer, dan 200 dealer masih dalam proses verifikasi. Namun demikian, Budi menegaskan kebanyakan dealer hanya ada di kota-kota besar.
Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Tak Nendang, Penjualan Masih Minim
"Terbanyak masih di Jakarta, daerah-daerah masih kurang," pungkas Budi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui realisasi penjualan motor listrik masih rendah.
Budi melaporkan, hingga September 2023, realisasi penjualan motor listrik baru mencapai 66.000 unit kendaraan. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu 200.000 kendaraan listrik di tahun 2023.
Selain itu, realiasi konversi motor listrik juga rendah hanya mencapai 191 motor dari target motor terkonversi pada tahun ini mencapai 50.000 unit.
"Masih dibutuhkan kerjasama dan upaya lebih besar dari seluruh stakeholder," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News