Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah kota di Indonesia memberi dampak kurang menguntungkan kepada sektor bisnis di segala bidang, termasuk sektor bisnis properti.
Dalam kondisi seperti ini, sebagian konsumen menunda pembelian rumah, ditambah lagi adanya pembatasan mobilitas sehingga kunjungan ke proyek perumahan menurun drastis.
Namun, beberapa pengembang proyek perumahan masih tetap eksis memasarkan produk-produknya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah proyek Grup Ciputra, CitraLand Puri, Serang, Banten, yang pada kuartal pertama 2020 ini penjualannya masih sesuai dengan target.
Baca Juga: Mulai beroperasi, Ciputra Development (CTRA) pastikan okupansi malnya tetap 95%
Direktur Grup Ciputra Johan Giam menyebut, meskipun Kota Serang tidak menempuh kebijakan PSBB, tetapi jalur-jalur utama dijadikan titik check point yang bisa menghambat calon pembeli berkunjung ke proyek.
“Oleh karena itu, pada masa pandemi Covid-19, CitraLand Puri melakukan strategi marketing kunjungan ke proyek bisa melalui online, seperti video call dan live streaming. Sementara promosi lebih intens lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube,” ujar Johan melalui siaran resmi, Jumat (29/5).
Johan menjelaskan, strategi pemasaran dan promosi melalui dunia maya ini, cukup efektif dan efisien. Hasilnya, dalam kurun waktu Januari—Mei 2020 CitraLand Puri berhasil menjual 65 unit rumah dengan 40% merupakan tipe besar yang harganya di atas Rp 1 miliar.
Sementara Project Manager CitraLand Puri Georgius Pranayogi menyatakan bahwa stabilnya penjualan rumah di Kota Serang disebabkan beberapa faktor, di antaranya kebutuhan rumah untuk dipakai sendiri (end-user) masih sangat tinggi, menariknya promo yang ditawarkan pengembang pada masa pandemi, dan keyakinan investor bahwa membeli properti sekarang sangat menguntungkan.