kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ritel kendaraan listrik Toyota di Indonesia sudah sekitar 3.000 unit


Senin, 21 September 2020 / 18:32 WIB
Penjualan ritel kendaraan listrik Toyota di Indonesia sudah sekitar 3.000 unit
ILUSTRASI. Toyota sudah mulai memasarkan kendaraan listrik secara massal di Indonesia sejak tahun 2009 silam.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) bukan merupakan pemain baru di pasar kendaraan listrik Indonesia. Tercatat, agen pemegang merek (APM) kendaraan Toyota tersebut sudah mulai memasarkan kendaraan listrik secara massal di Indonesia sejak tahun 2009 silam.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, total penjualan kendaraan listrik kendaraan Toyota baik dari pabrikan ke diler (wholesales) dan dari diler  ke konsumen (ritel) sejak tahun 2009 hingga akhir Agustus 2020 lalu masing-masing kurang lebih mencapai  3.000 unit.

“Kalau dilihat perkembangan penerimaan (pasar) dapat dikatakan positif,” ujar Anton saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/9)

Saat ini, sudah terdapat enam model kendaraan listrik Toyota yang sudah mengaspal di Indonesia. Kebanyakan, kendaraan listrik yang diluncurkan merupakan kendaraan listrik berjenis hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV), yaitu Prius HEV dan PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), Camry HEV, Alphard HEV, C-HR HEV, Corolla Altis HEV, serta Toyota Corolla Cross HEV yang baru saja meluncur pada Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: Rekor! Elon Musk kehilangan kekayaan Rp 241,24 triliun dalam satu hari

Pasokan unit-unit kendaraan Toyota yang dijual di Indonesia diperoleh melalui impor utuh atawa completely built-up (CBU) dari negara lain. Corolla Cross HEV,  C-HR HEV, dan Camry HEV misalnya,  ketiganya dipasok melalui impor utuh dari Thailand.

Menurut Anton, penerimaan pasar yang positif dipicu oleh kesadaran dan pengetahuan masyarakat seputar kendaraan listrik yang meningkat. Hal ini tidak terlepas dari edukasi yang dilakukan APM, pemerintah, maupun perkembangan informasi  seputar kendaraan listrik di media.

Prediksi Anton, animo pasar untuk membeli kendaraan listrik, terutama untuk jenis hibrida,  ke depannya masih akan terus meningkat, meski diakui Anton tantangan akan sedikit lebih berat bagi produk kendaraan listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) lantaran ketersediaan infrastruktur pendukung berupa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang belum maksimal serta pemahaman masyarakat seputar BEV yang masih terbatas.

Dengan animo pasar yang meningkat, persaingan pasar di kendaraan listrik diperkirakan akan semakin ramai ke depannya. Oleh karena itu, TAM akan terus berupaya memperkaya koleksi line up kendaraan listriknya di Indonesia, serta memperkuat layanan purna jual untuk produk kendaraan listrik yang dimiliki.

Sayangnya, Anton masih enggan membeberkan kapan peluncuran kendaraan listrik baru terdekat akan kembali dilakukan maupun jenis kendaraan listrik yang ingin diluncurkan ke depan. “(Soal) Detail produk saya belum bisa bicara,” tutur Anton.

Selanjutnya: Pengembangan industri baterai kendaraan listrik dorong pembangunan smelter tembaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×