kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan rokok Wismilak belum mengepul


Senin, 25 April 2016 / 22:47 WIB
Penjualan rokok Wismilak belum mengepul


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Wismilak Inti Makmur Tbk mencatat kenaikan penjualan rokok sigaret kretek tangan (SKT) 20% di kuartal I tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk rokok sigaret kretek mesin (SKM), penjualan menunjukkan penurunan.

Jadi, jika ditotal pertumbuhan pada kuartal I tahun ini, Sekretaris Perusahaan Surjanto Yasaputera mengatakan, penjualan masih minus 10%. Sayang, Surjanto tak ingat berapa batang rokok yang terjual.

Surjanto mengatakan kondisi pasar sedang sulit ditambah daya beli konsumen juga turun. "Makanya industrinya ikut turun," terang Surjanto kepada KONTAN pada Senin (25/04).

Tren penurunan di kuartal I tahun ini sepertinya mengikuti jejak penjualan di kuartal IV tahun lalu yang juga drop. Namun, menurut Surjanto, mulai Maret sampai April mulai ada perbaikan tetapi belum mencapai yang diharapkan perusahaan.

Perusahaan berkode saham WIIM ini juga turut menaikkan harga penjualan 3%-5% yang disebabkan oleh kenaikan cukai rokok 11% yang berlaku di awal tahun ini.

Namun, harga jual yang naik ini ternyata tidak sejalan dengan daya beli konsumen. Makanya penjualan di awal tahun ini belum sesuai target. Meskipun begitu, WIIM yakin bisa tumbuh 25% tahun ini dengan volume tumbuh 15%.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2015 WIIM membukukan kenaikan penjualan Rp 1,83 triliun naik 9,28% dari tahun lalu Rp 1,66 triliun. Sementara volumenya 1,6 miliar batang SKT dan 750 juta batang SKM.

Lalu perseroan juga sudah siapkan belanja modal sekitar Rp 70 miliar. Salah satunya untuk pembangunan gudang sigaret kretek tangan (SKT) sebsar Rp 20 miliar. Surjanto mengatakan penambahan gudang ini untuk menggenjot target pertumbuhan volume SKT sebesar 20% tahun ini.

"Kalau volume bertambah maka kami butuh tambahan pekerja untuk melinting. Juga butuh tempat untuk tambahan pekerja tersebut," katanya.

Pembangunannya sudah berjalan, dan diharapkan bisa selesai September mendatang.

Dalam catatan KONTAN, gudang atau warehouse Wismilak tersebut bisa memproduksi dan menampung sebanyak 1.000 karton rokok SKT per minggu. Untuk satu karton rokok SKT berisi 10.000 batang, maka daya tampung produksi warehouse tersebut mencapai 10 juta batang rokok per minggu.

Sementara untuk kapasitas produksi SKM, Surjanto mengatakan sudah cukup, makanya tidak ada penambahan. Asal tahu kapasitas produksi SKM mencapai 4 miliar batang per tahun.

Sementara sisa belanja modalnya akan digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, perbaikan mesin dan maintenance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×