Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Keju Cheddar di Indonesia dengan merek utama Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 1,04 triliun, naik 8,4% pada tahun lalu kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia.
Mayoritas penjualan KEJU masih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1%. Sisanya, dari keju lembaran 13,6% dan kategori lainnya 1,3%.
Direktur Utama Mulia Boga Raya Bobby K Gandasaputra mengatakan, pihaknya bersyukur dapat melalui dua tahun pandemi dengan kinerja yang baik. Penjualan bersih pada tahun lalu berhasil menjadi titik balik pasca penurunan penjualan yang sempat dirasakan KEJU pada tahun pertama pandemi atau periode 2020.
Peningkatan penjualan berhasil mendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu sebesar 19,5% menjadi Rp 144 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 121 miliar.
Baca Juga: Catatkan Kinerja Memuaskan di 2021, Begini Strategi Mulia Boga Raya (KEJU)
"Kami masih melihat peluang pertumbuhan industri yang dahsyat ke depan. Dengan memegang misi kami untuk memasyarakatkan keju dan mengkejukan masyarakat, kami yakin setiap produk Prochiz akan memberi manfaat yang terbaik bagi setiap konsumennya baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Bobby dalam Paparan Publik Virtual, hari ini.
Bobby mengemukakan pada tahun lalu perseroan juga meluncurkan inovasi terbaru yakni Prochiz Gold Slice 2S dan Prochiz Gold Cheddar 60 gram. Tak berhenti dalam pengembangan ide-ide baru, tahun ini perusahaan pun telah merumuskan sejumlah rencana guna menjaga kinerja.
Salah satu inovasi pada tahun ini yakni peluncuran brand F&B keju pertama di Indonesia dengan nama K-JU, produk K-JU merupakan buah kemitraan dari Prochiz x Yummy Kitchen.
Selain itu, perseroan juga akan merilis dua produk baru Prochiz Cheddar Royale yang kaya akan vitamin A,D, E, protein, dan kalsium serta Prochiz Quick Melt Slice dengan melting properties yang tinggi sehingga akan cocok sebagai bahan roti isi.
Sementara itu, pada tahun lalu penjualan ekspor KEJU berhasil mencatatkan peningkatan hingga 113% menjadi Rp 66,9 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan ekspor menyumbang 6,4% dari total penjualan produk perseroan.
Secara keseluruhan, total aset KEJU pada tahun lalu juga berhasil meningkat 13,7% menjadi Rp 767,7 miliar disbanding periode yang sama tahun lalu Rp 674,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News