Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) di kuartal I-2020 tampak mengecewakan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih PBID di tiga bulan pertama tahun ini hanya Rp 979,46 miliar.
Realisasi ini turun 18,74% bila dibandingkan dengan penjualan bersih di periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,20 triliun.
Direktur dan Sekretaris PBID Lukman Hakim mengatakan, volume penjualan perusahaan sebenarnya naik, namun harga jual produk perusahaan turun. Penyebabnya, harga bahan baku plastik yang sedang melemah.
Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) tebar dividen Rp 110,62 miliar, berikut jadwalnya
“Karena harga bahan baku turun, kami melakukan penyesuaian,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (4/6).
Dilihat berdasarkan jenis produknya, penurunan paling dalam terjadi pada segmen biji plastik. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, penjualan segmen ini mengalami anjlok 39,07% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 608,26 miliar.
Berikutnya, segmen kantong plastik juga turun 6,83% yoy menjadi Rp 608,26 miliar. Sementara penjualan segmen lain-lain tercatat naik 27,49 % yoy menjadi Rp 66,20 miliar.
Penurunan pada sisi penjualan sebenarnya juga diiringi penurunan beban pokok penjualan hingga 25,06% yoy menjadi Rp 790,16 miliar di kuartal pertama.
Alhasil, PBID masih mampu membukukan pertumbuhan laba bruto sebesar 25,49% yoy dari semula Rp 150,84 miliar di kuartal I-2019 menjadi Rp 189,30 miliar.
Meski begitu, PBID juga membukukan kenaikan pada sejumlah pos beban. Beban penjualan misalnya, tercatat naik 7,01% yoy menjadi Rp 35,93 miliar di akhir Maret lalu.
Baca Juga: Terdampak Covid-19, Panca Budi Idaman (PBID) tingkatkan segmen online food delivery
Beban umum dan administrasi juga naik 5,39% yoy menjadi Rp 37,21 miliar. Beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp 26,44 miliar di kuartal I 2020 lalu. Hal ini salah satunya didorong oleh adanya rugi kurs sebesar Rp 40,76 miliar.
Tak pelak, di tiga bulan pertama itu, PBID hanya mengempit laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 61,55 miliar atau turun 3,24% dibanding realisasi laba bersih kuartal I 2019 yang mencapai Rp 63,62 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News