Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX), produsen laptop dan produk-produk TIK serta IOT merek Zyrex mengumumkan hasil kinerja keuangan perusahaan tengah tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2020 (tidak diaudit).
Pada pertengahan tahun 2021, ZYRX memiliki total aset sebesar Rp 276,9 miliar, naik 53% secara year-on-year (yoy) dari Rp 129,6 miliar di periode sama tahun 2020. Kenaikan aset tersebut didominasi kenaikan posisi kas karena penerimaan uang muka dari pelanggan dan meningkatnya persediaan bahan baku laptop untuk penjualan di semester II tahun 2021.
Kenaikan aset juga diiringi dengan kenaikan liabilitas sebesar 46% dari Rp 77,7 miliar menjadi Rp 144 miliar dan kenaikan posisi ekuitas sebesar 61% dari Rp 51,9 miliar menjadi Rp 132,9 miliar. Walaupun demikian, ZYRX mengalami penurunan penjualan secara yoy.
Penurunan penjualan di semester I tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 disebabkan beberapa hal. Antara lain, seasonality di industri IT di mana pada semester I umumnya membukukan penjualan lebih rendah dibandingkan semester II.
"Namun, tidak seperti biasanya pada tahun 2020 ZYRX membukukan penjualan yang cukup tinggi pada semester I yang disebabkan carry over penjualan untuk pengadaan peralatan pendidikan tahun 2019, sehingga penjualan semester I tahun 2020 sangat tinggi," ujar Timothy Siddik, Direktur Utama ZYRX dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (30/8).
Walaupun demikian, ia melanjutkan, kontribusi penjualan laptop tetap mendominasi pendapatan ZYRX. Lalu pada semester I tahun 2021, penjualan mengalami perlambatan di sektor komersial (B2B) karena PPKM yang berkelanjutan, sehingga pelanggan korporat belum dapat melakukan ekspansi sesuai target.
ZYRX mengalami penurunan penjualan sebesar 49% secara yoy dari Rp 162,6 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 82,6 miliar di tahun 2021. Penurunan penjualan turut menurunkan laba bersih tahun berjalan di semester I 2021 sebesar 90% dari Rp 32,3 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 3,5 miliar di tahun 2021.
Adapun laba bersih per saham atau earning per share (EPS) di tahun semester I 2021 sebesar Rp 2,95 turun dibandingkan semester I tahun 2020 sebesar Rp 71,6 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News