kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penugasan Bulog kian simpang siur


Kamis, 10 Maret 2016 / 14:02 WIB
Penugasan Bulog kian simpang siur


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

KLATEN. Badan Urusan Logostik (bulog) hingga kini masih dag-dig-dug menunggu penugasan menjadi lembaga pangan dari Presiden Joko Widodo. Pasalnya, santer beredar kabar, Bulog kembali akan ditugaskan untuk menjaga stabilitas 11 harga pangan lagi, bukan hanya tiga komoditas pangan yakni beras, kedelai, dan jagung.

Ini artinya, hasil rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi pada Selasa 20 Februari 2016 berubah lagi. Saat itu, peran Bulog dari semula diminta menjadi penyangga 11 pangan dipangkas hanya menjadi tiga komoditas pangan saja.

Kini, Bulog dikabarkan akan menjadi penyangga 11 komoditas pangan yakni beras, kedelai, jagung, daging sapi, daging ayam, gula, telur, cabai, bawang, terigu dan minyak goreng.

Masih simpang siurnya penugasan ini terjadi lantaran Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penugasan Bulog masih belum juga terbit.

Wahyu, Direktur Pengadaan Bulog mengatakan, sampai sekarang, rencana perluasan penugasan Bulog masih terus berkembang. "Diskusi berkembang, dari menstabilkan 11 komoditas pangan menjadi tiga, tapi kedengarannya balik lagi ke 11," ujar Wahyu, Selasa (8/3).

Kepastian penugasan kepada Bulog baru diketahui setelah Perpres yang mengatur masalah ini terbit.  

Semakin cepat bagus

Menurut Wahyu,  Bulog selalu siap, apakah akan ditugaskan menjadi stabilisator 11 komoditas pangan pokok atau hanya tiga komoditas.  "Semakin cepat Perpres keluar, semakin cepat kami bisa bergerak dengan payung hukum," ujarnya. Bila Perpres terbit, Bulog bisa bergerak cepat mempersiapkan infrastruktur, pendanaan, dan kerjasama dengan pihak lain untuk menjalankan penugasan tersebut.

Beberapa BUMN lain yang bergerak di sektor pangan sudah menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan Bulog. Agung Darmawan, Direktur PT Pertani siap membantu Bulog di pengadaan gabah dan pengeringan gabah. "Kami juga bekerjasama dalam pengadaan gabah kering sawah (GKS)," ujar Agung.

PT Berdikari sudah lama menjalin kerjasama dengan Bulog. Saat Bulog mendapat penugasan impor sapi, Rumah Potong Hewan (RPH) milik Berdikari dijadikan salah satu tempat pemotongan dan kandang sapi dijadikan tempat penampungan sapi Bulog. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×