Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
KLATEN. Perum Bulog mengandeng Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dalam menyerap gabah milik petani di daerah-daerah seluruh Indonesia. KTNA yang memiliki anggota di hampir seluruh provinsi di Indonesia diharapkan dapat mempercepat penyerapan gabah Bulog.
Dalam penandatanganan MoU Kerjasama Pengadaan Beras/Gabah dalam negeri tahun 2016 antara Perum Bulog Divisi regional Jawa Tengah (Jateng) dan KTNA Provinsi Jateng, Bulog langsung melepas Satuan Kerja (Satker) untuk menyerap gabah dan beras di tingkat petani. Tujuannya supaya harga tidak jatuh dan Bulog mendapatkan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu bilang, satuan kerja ini akan bertugas menyerap gabah sebanyak-banyaknya untuk dibeli Bulog. Ia optimistis kerjasama tersebut dapat membantu meningkatkan penyerapan Bulog sekitar 20% hingga 30%. Dengan begitu, target Bulog untuk menyerap gabah 1,25 juta ton dan beras sebesar 4 juta ton pada tahun ini diharapkan tercapai.
"Tolong kasih tahu ke kami, kalau ada penurunan harga gabah di bawah HPP, kami akan ke sana dan membelinya," ujar Wahyu usai melepas Satker penyerapan gabah di Klaten Jawa Tengah, Selasa (8/3).
Ketua Umum KTNA Winarno Tohir menambahkan, dengan kerjasama ini, KTNA akan selalu memberikan informasi kepada Bulog seputar panen di daerah. Diharapkan Bulog dapat mengoptimalkan penyerapan dan harga gabah petani tidak jatuh di bawah HPP saat panen raya. "Dengan kerjasama ini, diharapkan harga gabah di tingkat petani tidak jatuh," ucapnya.
Namun, bila ditemukan ada daerah yang harga gabahnya jatuh, KTNA dan Bulog bisa bersama-sama mengecek di lapangan apa penyebabnya, dan Bulog bisa segera melakukan penyerapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News