kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyerapan gabah Bulog terkendala mesin pengering


Senin, 07 Maret 2016 / 06:15 WIB
Penyerapan gabah Bulog terkendala mesin pengering


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Hujan masih saja turun menjelang Panen Raya 2016 ini. Kondisi ini menghambat pengeringan padi di sejumlah sentra pangan di Indonesia.

Penyerapan gabah dan beras oleh Perum Bulog pun tergolong miris. Pada Februari 2016 saja, Bulog hanya mampu menyerap 7.000 ton beras.

Volume ini lebih rendah dari penyerapan dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 10.000 ton per hari pada musim panen.

Rendahnya penyerapan gabah dan beras Bulog tak terlepas dari musim hujan yang mewarnai bulan Februari. Sebab BUMN Pangan ini tidak memiliki mesin pengering yang cukup agar dapat menyerap gabah dalam kondisi basah dari petani.

Selain itu, Bulog berasalan rendahnya penyerapan Januari dan Februari tahun ini karena mundurnya masa tanam selama dua bulan akibat El Nino tahun 2015.

Meskipun Kementerian Pertanian (Kemtan) mengklaim ada pasokan gabah sebesar 5 juta ton atau setara 3,5 juta ton beras pada Februari 2016, tapi tetap saja penyerapan Bulog rendah. Sebab, beras sebanyak itu masih dikuasai masyarakat dan harganya di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Saat ini, Bulog telah bekerjasama menyewa mesin pengering dari perusahaan BUMN yakni PT Sang Hyang Seri dengan kapasitas pengeringan 1.500 ton per hari.

Bulog juga menggandeng BUMD dari Indramayu dan Sulawesi Selatan dengan kapasitas pengeringan 500 ton per hari. Sementarai dari swasta, Bulog juga telah meneken kerjasama pengeringan padi dengan kapasitas 750.000 ton per hari. Jadi ada total 2.750 ton per hari kapasitas pengeringan padi yang sudah di bawah kendali Bulog.

Namun jumlah pengeringan itu masih lebih rendah dari kebutuhan pengeringan padi Bulog sebesar 5.000 ton per hari. "Kami masih terus mencari mesin pengering yang bisa dikerjasamakan, atau kami sewa, baik itu per minggu atau per bulan," ujar Wahyu, Direktur Pengadaan Bulog pekan lalu.

Wahyu bilang dengan banyaknya mesin pengering yang sudah disewa Bulog, maka target penyerapan beras sebanyak 3 juta ton, atau setara 75% dari target penyerapan beras Bulog tahun 2015 akan tercapai.

Sebab pada tahun ini, Bulog akan lebih banyak menyerap gabah daripada beras. Bulog menargetkan dapat menyerap 1,25 juta ton gabah dan 3,2 juta ton beras tahun 2016. "Itu target minimalnya, kita harapkan lebih besar lagi," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×