kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Penyaluran Dana IQTF Ditargetkan pada Tahun 2026, Dari Mana Sumber Dananya?


Rabu, 29 Oktober 2025 / 19:55 WIB
Penyaluran Dana IQTF Ditargetkan pada Tahun 2026, Dari Mana Sumber Dananya?
ILUSTRASI. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani. Kemenparekraf tengah menyiapkan distribusi Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF), pembiayaan untuk memperkuat ekosistem pariwisata nasional.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyiapkan distribusi Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF), skema pembiayaan yang dirancang untuk memperkuat ekosistem pariwisata nasional, untuk pelaku usaha. 

Dana yang telah digodok sejak zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini ditargetkan mulai bergulir ke masyarakat pada 2026, setelah proses harmonisasi antarkementerian selesai.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menjelaskan, jika sebelumnya IQTF lebih banyak didorong untuk event, kini penyalurannya bakal diperluas untuk mendukung pembiayaan bagi proyek-proyek pengembangan destinasi wisata hingga penguatan layanan dan fasilitas wisata. Skema ini juga akan memberi akses pendanaan bagi BUMN, BUMD, satuan kerja pemerintah, bahkan juga asosiasi industri pariwisata.

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Perkuat Strategi Bisnis dengan Penambahan Bidang Usaha

"Memang sebenarnya sudah didorong dari tiga tahun yang lalu, tapi pada saat itu memang masih lebih di kedepankan untuk event. Namun demikian, sekarang ini kita bisa melakukan pembiayaan-pembiayaan untuk mendukung usaha yang lebih luas," ujar Rizki dalam forum Indonesia Tourism Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Ia bilang pendanaan IQTF ini bakal bersumber dari APBN yang dikelola dan layanan di bawah Kementerian Keuangan agar lebih fleksibel dan berorientasi bisnis. Namun, Kemenparekraf juga membuka peluang pendanaan dari filantropi, investasi nonpemerintah, serta pembiayaan hijau. 

“Kami sedang mencari sumber-sumber pembiayaan hijau yang tertarik, karena ini juga sebenarnya sudah ada beberapa yang tertarik,” sebut Rizki. 

Di tengah minimnya APBN saat ini, Rizki bilang Kemenparekraf terus berupaya mengambil potensi pembiayaan lain, termasuk dengan menggandeng fintech untuk memperluas akses modal bagi UKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rizki menegaskan, langkah itu menjadi strategi kementerian untuk mengurangi ketergantungan terhadap APBN dan menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih beragam. Melalui dana ini, pemerintah berharap dapat mempercepat tumbuhnya destinasi dan pelaku pariwisata berkualitas yang berorientasi pada keberlanjutan dan dampak sosial.

Rizki menjelaskan, IQTF sebelumnya sudah mendapat alokasi dana abadi sebesar Rp 1,5 triliun serta dana program yang bisa digunakan sebesar Rp 500 miliar. Ia mengaku pihaknya masih mengupayakan agar ada penambahan terhadap dana program dari pemerintah, tetapi untuk saat ini Kemenparekraf juga mengupayakan melalui sumber pembiayaan lainnya.  

Baca Juga: PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga, 1.932 Unit Wisma Atlet Sudah Tersambung

Selanjutnya: Ronaldo vs Messi: Siapa Lebih Dulu Cetak 1.000 Gol?

Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×