Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) siapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar di sepanjang 2022. Rencananya, capex tersebut difokuskan untuk proyek pembangunan green house dalam membantu petani mendapatkan bibit unggul yang terbaik.
Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard mengatakan, hingga semester I-2022, penggunaan capex SIDO masih di bawah Rp 100 miliar.
“Belanja modal kami sebagian besar untuk maintenance tetapi kami ada pembuatan green house juga untuk bantu petani mendapatkan bibit unggul yang bagus. Sebagian capex juga kami gunakan untuk pembelian mesin baru untuk produk suplemen,” jelas Leonard.
Untuk kinerja di semester II-2022 ini, perseroan optimistis bisa lebih baik di semester I 2022. “Sementara Target 2023 masih menyusun budget. Kita optimis bisa Growth double digit,” ujar Direktur Keuangan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) Leonard.
Sementara itu, dalam waktu dekat SIDO juga akan merambah tujuan negara ekspor baru untuk menangkap peluang penjualan. Di kuartal II-2022, SIDO akan masuk ke beberapa negara baru, khususnya di Kawasan Afrika dan Asia, seperti Ghana, Kenya, Vietnam, Kamerun hingga China.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Targetkan Kontribusi Ekspor Capai 7% Tahun Ini
“Nantinya produk yang akan kami pasarkan terutama yakni Tolak Angin dan produk suplemen herbal,” ungkap dia.
Dari porsi penjualan ekspor maupun domestik, SIDO masih mencatat penjualan produk terutama pada Tolak Angin masih didominasi dari penjualan domestik sekitar 90% terhadap total penjualan hingga semester I-2022.
Sementara untuk penjualan ekspor, produk yang paling banyak dijual ke luar negeri saat ini adalah minuman Kuku Bima Energy. SIDO melihat permintaan produk tersebut meningkat di sejumlah negara terutama di Nigeria dan Malaysia pada kuartal II-2022.
Namun demikian, perseroan optimistis penjualan ke pasar ekspor masih bisa bertumbuh hingga akhir tahun ini. Optimisme ini dengan melihat tren positif kinerja ekspor, dimana hingga semester I-2022, ekspor SIDO masih tumbuh di atas 80%.
Leonard mengatakan, saat ini penjualan ekspor telah berkontribusi sebesar 6,5% terhadap pendapatan SIDO. “Target kami hingga akhir tahun adalah 6%-7%,” sambung dia.
Sementara di tahun 2023 mendatang, SIDO juga menargetkan penjualan ekspor dapat tumbuh hingga 10%. Untuk itu perseroan berupaya akan meningkatkan ketersediaan produk dan menghadirkan produk-produk hebal baru untuk didistribusikan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News