kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyewaan krane SKRN di semester II-2019 tidak sebanyak awal tahun


Jumat, 26 Juli 2019 / 17:54 WIB
Penyewaan krane SKRN di semester II-2019 tidak sebanyak awal tahun


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) berharap dapat menggenjot bisnisnya secara bertahap di tahun. Perusahaan penyewaan alat berat krane tersebut belum melihat ada tanda-tanda lonjakan demand sampai akhir tahun nanti.

Oleh karena itu, manajemen belum secara detil berbicara target sampai akhir tahun nanti. "Permintaan penyewaan krane untuk semester kedua 2019 ini tidak sebesar semester pertama, kemungkinan baru akan lebih besar di tahun depan," sebut Eddy Gunawan, Sekretaris Perusahaan SKRN kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7).

Sebelumnya perseroan mematok pertumbuhan bisnis di kisaran 10%-15% di tahun ini dengan pertimbangan beragam proyek baik dari swasta maupun pemerintah yang tengah berjalan. Adapun terkait capaian sampai semester satu tahun 2019, Eddy belum dapat mengungkapkannya untuk saat ini.

Berkaca pada laporan keuangan kuartal I-2019, pendapatan bersih SKRN tercatat senilai Rp 158,87 miliar atau naik 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 153,21 miliar. Hanya saja beban pokok penjualan membengkak sebanyak 29,7% year on year (yoy) di kuartal I tahun ini atau senilai Rp 122,58 miliar.

Sehingga laba kotor yang tersisa sebanyak Rp 36,29 miliar di kuartal I-2019 atau turun 38% dibandingkan kuartal-I 2018 yang nilainya mencapai Rp 58,7 miliar. Setelah dikurangi pos beban administrasi dan lainnya didapati laba bersih menyusut 22,2% yoy, dari Rp 28,74 miliar di kuartal-I 2018 menjadi Rp 22,36 miliar di kuartal I-2019.

Soal penambahan unit krane baru, manajemen tampaknya masih memaksimalkan unit alat berat yang eksisting saat ini. Sepanjang tahun 2018 kemarin perusahaan telah menggunakan dana sebanyak Rp 104,71 miliar atau 51,27% dari hasil dana IPO untuk menambah jumlah aset.

Realisasi aset yang ditambah yakni sebanyak 24 unit krane dan alat berat, yang terbanyak secara volume ialah pembelian jenis terrain crane merek KATO tipe 70 ton. Beragam perusahaan menjadi klien SKRN, baik BUMN maupun swasta.

Sampai kuartal-I tahun ini penyewa yang menjadi penyumbang terbesar bagi revenue SKRN ialah BP Berau Ltd sebesar 19,6% dari total revenue saat itu atau senilai Rp 31,21 miliar. Nilai order krane tersebut naik 68,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,5 miliar.

Kontribusi kedua diperoleh dari perusahaan konstruksi, PT Satyamitra Surya Perkasa dengan nilai Rp 21,95 miliar pada triwulan pertama tahun ini, tumbuh 14,4% dibandingkan triwulan pertama tahun lalu Rp 19,18 miliar. Sedangkan order dari PT Freeport Indonesia hanya senilai Rp 16,31 miliar di kuartal-I 2019 atau turun 56% yoy.

Begitu pula dengan pelanggan PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menyumbang Rp 15,55 miliar dari total pendapatan SKRN pada tiga bulan pertama 2019, atau turun 50,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 31,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×