Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Unilever Indonesia Tbk terus gencar menggelontorkan dana untuk pemasaran. Tak heran bila sepanjang semester satu lalu UNVR mencatat peningkatan beban pemasaran sebesar 8%.
Beban pemasaran UNVR di semester satu 2016 mencapai Rp 4,08 triliun sementara di periode serupa tahun lalu angkanya hanya Rp 3,77 triliun. Dengan demikian, ada kenaikan biaya pemasaran sebesar Rp 311 miliar di semester satu kali ini.
Pemasaran pun gencar dilakukan terhadap produk pasta gigi Pepsodent. Di semester pertama lalu, Pepsodent mengubah image varian lama Pepsoden Herbal menjadi Pepsodent Action 123 Herbal pada April lalu.
Kali ini Pepsodent menjual nilai tambah lain dari Pepsodent Herbal. "Formulanya tidak berubah hanya saja kami menekankan kalau ternyata Pepsodent Herbal bisa mengatasi gejala panas dalam," kata Varina Merdekawaty, Senior Brand Manager Pepsodent kepada KONTAN usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/8).
Dengan kenaikan beban pemasaran 8%, rupanya hasil penjualannya meningkat lebih tinggi 10%. Di semester pertama UNVR membukukan penjualan bersih Rp 20,75 triliun atau naik 10% dibanding semester 2015 dengan penjualan bersih Rp 18,80 triliun.
Di semester kedua ini, strategi pemasarannya berbeda. Pepsodent mencoba meningkatkan penjualan dengan menjaring pasar ibu rumah tangga melalui kampanye #mommyslittlepartner.
Sebab faktanya, 70% orang dewasa tidak sikat gigi malam. "Kampanye akan kami lakukan di media digital dan televisi," kata Varina.
Pepsodent belum tertarik untuk menambah varian baru lagi. Sebab varian yang sudah ada masih dianggap memenuhi permintaan pasar. "Tahun ini tidak ada varian baru," kata Varina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News