kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per kuartal III-2011, nilai impor ikan dan udang naik 46,65%


Kamis, 10 November 2011 / 10:03 WIB
Per kuartal III-2011, nilai impor ikan dan udang naik 46,65%


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Impor ikan dan udang Indonesia tahun ini semakin besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) impor ikan dan udang Indonesia periode Januari-September 2011 melonjak baik volume maupun nilainya.

Nilai impor ikan dan udang pada kurun waktu tersebut mencapai US$ 202,5 juta, naik 46,65% dibanding nilai impor periode yang sama tahun lalu. Sebagai perbandingan, nilai impor ikan dan udang periode Januari-September 2010 masih sekitar US$ 138,12 juta.

Volumenya juga naik tinggi, hingga 40,18%. Periode Januari-September 2010, volume impor ikan dan udang 141.355 ton, sementara di periode serupa tahun ini naik menjadi 198.176 ton.

Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan, impor yang naik tinggi adalah jenis ikan makarel dan ikan cakalang. Dia menjelaskan, sejak 2009 produksi ikan tangkap Indonesia turun karena musimnya berubah.

Pada saat bersamaan, industri pengalengan ikan dalam negeri perlu bahan baku. "Jadi kebutuhan itu diisi dengan impor," kata Saut kepada KONTAN, Rabu(9/11).

Meski impor terus naik, menurut Saut, ini belum mengganggu industri perikanan di dalam negeri. KKP berusaha membatasi agar nilai impor perikanan tidak melebihi 20% daripada total nilai ekspor perikanan Indonesia.

Data BPS mencatat, saat ini nilai ekspor ikan dan udang dari Indonesia pada periode yang sama sebesar US$ 1,65 miliar. Ini berarti nilai impor ikan dan udang tersebut setara 12,21% dari ekspor perikanan. Namun, porsi impor tersebut sudah naik dari posisi Januari-September 2010 yang masih sebesar 9,58% dari total ekspor perikanan Indonesia.

Saut menambahkan, selain akibat penurunan produksi ikan di Tanah Air, kenaikan impor itu juga terdorong oleh perjanjian perdagangan bebas. "Barang impor lebih mudah masuk," kata Saut.

Meskipun demikian, Saut optimis kenaikan impor ikan pada tahun ini tak sampai 40% dari impor tahun lalu. Sebagai perbandingan, tahun 2010 impor perikanan naik 30% dibandingkan dengan impor tahun 2009. Saut memperkirakan, hingga akhir tahun ini kita perkirakan kenaikan impor perikanan mencapai sekitar 36% dari impor tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×