Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, aspek nutrisi perlu diperhatikan dengan kondisi lahan Food Estate. Dwi Asmono menyebutkan penggunaan magnesium dan kalsium (dolomit) untuk meningkatkan pH lahan pasang surut di areal Food Estate.
Yang harus diperhatikan, kandungan nutrisi dan magnesium di Kalimantan ini relatif rendah. Memang persoalan ini terlihat sederhana tetapi akan berdampak kepada produktivitas tanaman.
Dia menambahkan PERAGI berkomitmen untuk mendampingi kebijakan Food Estate dengan melakukan penelitian berkelanjutan. "Kemudian kami juga akan mendukung Kementan dengan memberikan saran inkubasi bisnis, pelatihan dan pendampingan serta mediasi antar masyarakat terkait program percepatan tanam dan food estate," ujar Dwi.
Baca Juga: Antisipasi demo dekat Istana Jakarta, ini 7 titik pengalihan arus lalu lintas
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, pogram food estate merupakan suatu keniscayaan yang harus di bangun dari sekarang. Apalagi, setiap tahun jumlah penduduk Indonesia meningkat 1,3%.
"Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kementan dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Untuk itu, dia mendorong peran BUMN dan BUMD dalam mendukung kelancaran program food estate agar berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan program food estate memerlukan kelengkapan sarana dan prasarana yang baik. "Kelengkapan on farm harus tersedia mulai dari benih, pupuk, pestisida, traktor roda 4. Selain itu dukungan dari teknologi modern sudah harus diterapkan," katanya.
Selanjutnya: Hari ini, Jokowi terbang ke Kalteng tinjau food estate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News