Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SLEMAN. Toko waralaba Alfamart di Mrican, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman menjadi sasaran aksi kejahatan yang terjadi Sabtu (07/7) sekitar pukul setengah empat dinihari.
Uang sebanyak Rp 700.000 ribu tujuh bungkus rokok berhasil digondol para pelaku. Tak hanya satu kali, dua hari sebelumnya, tepatnya Kamis (5/7) sekitar pukul sembilan pagi, toko ini juga kehilangan uang sebesar Rp 10 juta yang disimpan di dalam brankas.
“Ada dua orang yang masuk. Yang satu berbadan besar, dan yang satunya lagi badannya agak pendek,” kata Dian (26) saksi kejadian yang sekaligus karyawan toko, ketika dikonfirmasi di tempat kejadian pada Sabtu (07/7).
Menurut dia, kejadia perampokan yang terakhir berlangsung pukul 03.30 WIB. Saat dirinya tengah menjaga toko, masuklah dua orang yang awalnya dikira pembeli. Mereka mengendarai sepeda motor yang diparkir di samping Kampus Universitas Sanata Dharma kemudian masuk ke toko. Satu orang berbadan besar menggunakan helm dengan wajah yang tak begitu jelas karena tertutup kaca helm. Sedangkan satu lagi berpostur lebih pendek, dan menggunakan helm serta berpenutup kaca.
Sebelum melancarkan aksinya, kedua pelaku sempat mengecek barang – barang yang ada di dalam toko. Sejurus kemudian, pelaku yang berbadan besar ternyata mengeluarkan sebilah parang yang digunakan untuk mengancam Dian.
Selama diancam, Dian hanya bisa pasrah lantaran diancam akan dilukai. Sementara ia diancam, pelaku satunya lagi mulai menguras barang dan uang yang tersimpan di laci kassa. Tujuh bungkus rokok serta uang senilai Rp 700.000 berhasil dibawa pelaku yang lantas kabur melarikan diri ke arah utara.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Depok Barat, Iptu Dewa Yoga belum bisa memastikan pelaku. Saat ini polisi masih berupaya menggali keterangan saksi dan menemukan bukti – bukti di tempat kejadian.
Ia tak menampik jika, toko 24 jam kerap kali menjadi sasaran tindakan pencurian. “Tempat ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya juga kerap kejadian perampokan. Kami masih terus kumpulan informasi,” ungkapnya.
Pihak kepolisian setidaknya memiliki petunjuk keterangan saksi korban serta rekaman CCTV yang ada di toko tersebut. Selain memang rawan karena beroperasi non stop, toko ini juga termasuk daerah rawan lantaran wilayahnya yang sepi saat malam menjelang shubuh. “Kami akan terus memantau lokasi – lokasi yang memang rawan aksi kejahatan,” pungkasnya. (Mona Kresidinar/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News