kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Percepat Industri Bioplastik, Pelaku Usaha Teken Komitmen Bersama di AIGIS 2025


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 10:41 WIB
Percepat Industri Bioplastik, Pelaku Usaha Teken Komitmen Bersama di AIGIS 2025
ILUSTRASI. Komitmen ini ditegaskan dalam ajang The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (22/8/2025)


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah darurat sampah plastik nasional yang mencapai 10–12 juta ton per tahun, pemerintah bersama pelaku industri bersepakat mempercepat adopsi bioplastik sebagai solusi ramah lingkungan.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam ajang The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga: Usai Pesta HUT ke-80 RI, DLH Jakarta Angkut 79 Ton Sampah dari Monas

Kesepakatan ini diinisiasi oleh Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI), Greenhope, dan Global Green Growth Institute (GGGI), serta dihadiri perwakilan Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Bappenas.

Ketua Umum AMBI Tommy Tjiptadjaja menegaskan, percepatan adopsi bioplastik harus segera diwujudkan agar berdampak signifikan terhadap pengurangan sampah plastik.

“Kami berharap industri bioplastik bisa memberi kontribusi nyata dalam membantu pemerintah mencapai target penyelesaian masalah sampah pada 2029,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menekankan pentingnya regulasi yang adaptif terhadap inovasi.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa pelaku usaha. Karena itu regulasi harus mengikuti inovasi, bukan sebaliknya,” kata Diaz.

Adapun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, percepatan transformasi hijau di sektor manufaktur merupakan keniscayaan.

Baca Juga: Pemerintah Finalisasi Perpres Pembangkit Listrik Sampah, Hapus Skema Tipping Fee

Target Net Zero Emission (NZE) sektor manufaktur bahkan dimajukan menjadi tahun 2050, lebih cepat dari rencana semula 2060.

“Sektor manufaktur menyumbang 30% emisi gas rumah kaca dan 40% polusi udara. Karena itu, produk ramah lingkungan harus segera diperluas agar Indonesia lebih kompetitif,” jelas Agus.

Selanjutnya: Levante Siap Tantang Barcelona di Pekan Kedua La Liga 2025

Menarik Dibaca: Levante Siap Tantang Barcelona di Pekan Kedua La Liga 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×