kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Percepat penetrasi, Internux akan bundling Bolt


Kamis, 23 Januari 2014 / 11:21 WIB
Percepat penetrasi, Internux akan bundling Bolt
ILUSTRASI. Indeks dollar naik tinggi karena risk on global masih tinggi./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/05/2021.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Operator pemegang lisensi pita frekuensi 2,3 GigaHertz, PT Internux fokus menggarap pasar 4G/Long Term Evolution (LTE) tahun ini. Setelah gencar berjualan bundling Modem Wifi (Mi-Fi) merk Bolt, perusahaan berencana bundling dengan ponsel pintar juga tablet LTE tahun ini.

Chief Marketing Officer Internux, Liryawati menyatakan kepada KONTAN, kemarin (22/1), perseroan sedang menggodok rencana tersebut bisa segera terealisasi. "Kami sedang menjajaki vendor terkenal untuk kerjasama bundling tablet juga smartphone. Harapannya bisa tahun ini," katanya.

Hanya saja, dia berujar, bundling untuk produk smartphone dan tablet tantangannya sangat besar karena mengharuskan masyarakat mengganti perangkat telekomunikasi yang masih berbasis 3G ke 4G.

"Untuk itu, tahap awal kami bawa Mi-Fi dulu. Karena kan masyarakat sudah biasa pakai modem untuk internetan. Jadi, jika ingin lebih cepat, pasti pilih yang 4G," katanya.

Sebab, kecepatan akses data pada teknologi 4G/LTE ini bisa mencapai 80 Megabit per detik (Mbps). Bandingkan dengan kecepatan akses 3G hanya maksimal mencapai 42Mbps

Nah, agar rencana membundling tablet dan smartphone bisa lancar, perusahaan terlebih dahulu harus menyiapkan infrastrukturnya. Yaitu dengan membangun stasiun pemancar (BTS/Base Transceiver Station). Pembangunan BTS baru ini juga sebagai upaya persiapan lonjakan traffic penggunaan data karena merk Bolt yang diluncurkannya sebulan lalu diklaim positif.

"Kami telah punya 1.500 BTS. Karena minat masyarakat tinggi terhadap Bolt, agar layanan bagus, kami tambah 100 BTS sebulan ini. Target tahun ini ada 3.600 BTS," tuturnya.

Dia enggan mengungkap secara detail berapa investasi yang dikucurkan untuk bangun satu BTS. Yang jelas, investasi untuk pengembangan teknologi Time Division Duplex Long Term Evolution (TDD-LTE) miliknya ini perusahaan menggelontorkan dana sebesar US$550 juta.

Asal tahu saja, Internux juga bekerja sama dengan PT First Media yang juga memegang lisensi di frekuensi 2,3 Ghz untuk teknologi BWA (Broadband Wireless Access) dalam menghadirkan layanan Bolt. Dalam kerjasama ini, First Media mendukung technical assistant, penyediaan infrastruktur, data center, dan bantuan manajemen. Sedangkan untuk jaringan utama, radio, dan billing, dibangun sendiri oleh Internux.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×