Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Di tengah euforia penurunan harga solar dan premium di masyarakat, ada juga kelompok masyarakat yang tidak sumringah menyikapi penurunan harga solar sebesar Rp 700, dari harga Rp 5.500 per liter menjadi Rp 4.800 per liter kali ini. Salah satunya adalah para nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Sumyaryo Sumiskum, Ketua Umum HNSI bilang penurunan harga solar kali ini tidak dianggapnya sebagai hal yang luar biasa. Menurutnya yang paling penting harga jual ikan yang dicarinya di laut tetap tinggi.
"Meskipun harga solar menyumbang 45% sampai 50% dari biaya produksi lalu harganya juga diturunkan, tetapi kalau harga ikan rendah dan lagi tidak dapat ikan ya percuma saja penurunan harga solar," ujar Sumyaryo, Senin (15/12). Untungnya menurut Sumyaryo, harga jual ikan saat ini sedang tinggi disebabkan langkanya ikan di pasaran akibat gelombang laut yang sedang buas.
Tapi kondisi saat ini menurutnya masih lebih baik ketimbang kondisi harga solar tinggi tetapi harga jual ikan rendah. "Kalau begitu keadaannya, kami jadi tidak bisa menutup biaya produksi," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News