kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pedagang keluhkan harga cabai rawit merah Rp 100.000 per kg, daging sapi Rp 126.000


Jumat, 08 Januari 2021 / 13:03 WIB
Pedagang keluhkan harga cabai rawit merah Rp 100.000 per kg, daging sapi Rp 126.000
ILUSTRASI. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengeluhkan lonjakan harga cabai rawit merah dan daging sapi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengeluhkan lonjakan harga cabai rawit merah dan daging sapi. Kini, harga cabai rawit merah sudah tembus Rp 100.000 per kilogram dan daging sapi Rp 126.000 per kilogram. 

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga komoditas cabai sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Kenaikan tertinggi ada pada cabai rawit merah. 

Dia mengatakan, lonjakan harga cabai rawit merah itu sangat tidak wajar, terlebih mengingat daya beli masyarakat yang belum pulih akibat tekanan pandemi Covid-19. "Kenaikan ini kami nilai tidak wajar karena daya beli masyarakat belum kembali pulih pasca (kenaikan saat) Natal dan Tahun Baru," ujar Reynaldi dalam keterangan resmi, Jumat (8/1). 

Menurut Reynaldi, meski sudah sebulan berlalu, tetapi kenaikan harga cabai rawit nampak belum bisa diatasi oleh pemerintah. Dia pun meminta pemerintah untuk melakukan subsidi silang dari daerah-daerah penghasil agar kebutuhan di daerah-daerah dengan konsumsi besar, seperti Jabodetabek, bisa terpenuhi. "Hanya itu solusi sementara ini, sembari kita memyiapkan tata niaga kelola pangan di 2021," imbuh dia. 

Baca Juga: Harga sejumlah bahan pangan masih naik, ini kata kementerian Pertanian

Terkait kenaikan harga daging sapi, lanjut Reynaldi, untuk mengatasinya pemerintah dinilai perlu melakukan penelusuran terhadap importir sapi atau rumah pemotongan hewan (RPH) untuk memastikan ketersediaan pasokan. Tujuannya agar stok di pasaran tidak berkurang sehingga harga daging sapi pun bisa turun kembali. "Sebab kalau dibiarkan begitu saja maka potensi kenaikannya (harga daging sapi) akan jauh lebih tinggi," kata Reynaldi. 

Selain itu, Reynaldi meminta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian lebih memperkuat koordinasi untuk memastikan stok pangan tetap aman di pasar tradisional. Termasuk juga soal kestabilan harga, sebab hal ini sangat berdampak pada pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen. "Jika pangan aman dan harga tidak tinggi pedagang tidak akan merugi, tapi jika modal yg kami keluarkan sudah tinggi maka kami akan kesulitan untuk menjualnya," ujar dia. 

Baca Juga: Harga cabai tembus Rp 90.000 per kilogram, ini kata pedagang

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hingga Rabu (7/1), harga cabai rawit dan daging sapi terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga rata-rata nasional cabai rawit sebesar Rp 79.100 per kilogram. Harga tertinggi terjadi di Maluku yang sebesar Rp 115.000 per kilogram, sementara di Jakarta tercatat sebesar Rp 98.350 per kilogram. 

Sedangkan harga rata-rata nasional daging sapi sebesar Rp 123.250 per kilogram. Harga termahal terjadi di Maluku Utara yang sebesar Rp 135.000 per kilogram, dan di Jakarta harganya mencapai Rp 129.150 per kilogram.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perdagang Keluhkan Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100.000 per Kg, Daging Sapi Rp 126.000 per Kg.
Penulis: Yohana Artha Uly
Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Baca Juga: Inflasi tahun 2020 cuma 1,68%, terendah sejak BPS merilis data inflasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×