kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Perdana Karya Perkasa (PKPK) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 15,9 Miliar pada 2024


Jumat, 11 April 2025 / 16:41 WIB
Perdana Karya Perkasa (PKPK) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 15,9 Miliar pada 2024
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan mineral serta minyak dan gas atau migas, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) 


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) melaporkan laba bersih sebesar Rp 15,9 miliar pada tahun 2024, setelah sebelumnya merugi Rp 6,1 miliar pada 2023.

Direktur Utama PKPK Haryanto Sofian menjelaskan, perbaikan kinerja tersebut ditopang oleh lonjakan pendapatan usaha yang signifikan.

Tercatat, pendapatan usaha PKPK sepanjang 2024 mencapai Rp 187 miliar, tumbuh 323,53% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Laba PPRE Tumbuh 12,61% pada 2024, Ditopang Bisnis Jasa Pertambangan dan Konstruksi

“Kunci keberhasilan PKPK terletak pada strategi yang tepat dan penguatan pada lini bisnis yang lebih menguntungkan, khususnya kontribusi dari anak usaha kami, PT Tri Oetama Persada (TRIOP),” ujar Haryanto dalam keterangan resmi, Jumat (11/4).

TRIOP merupakan entitas anak PKPK yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Kalimantan Tengah. PKPK memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 69,96% di TRIOP.

Langkah diversifikasi usaha ke sektor pertambangan dinilai berhasil membawa angin segar bagi emiten ini. Sejak mengakuisisi TRIOP, PKPK mampu mengoptimalkan potensi pasar dan meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh.

Baca Juga: Intip Strategi Perusahaan Konstruksi Mitigasi Gejolak Ekonomi dan Pelemahan Rupiah

“Sinergi antara PKPK dan TRIOP telah memperluas portofolio bisnis kami, meningkatkan ketahanan finansial, dan memperkuat pangsa pasar di berbagai sektor,” imbuh Haryanto.

Adapun pada September 2024 lalu, TRIOP telah melakukan pengapalan perdana batubara dari area Port Tanjung Jawa, Kalimantan Tengah.

 

Haryanto Sofian menyebut, batubara berkalori GAR 4.200 tersebut dikapalkan ke Pelabuhan Taboneo sebelum diekspor ke China.

Pengapalan perdana ini menyasar China Resources Group sebagai pembeli, dengan total kargo sebanyak 48.000 ton. Dari penjualan tersebut, TRIOP mengantongi pendapatan sekitar US$ 2,4 juta atau setara Rp 37,4 miliar (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS).

Secara keseluruhan, TRIOP menargetkan produksi dan penjualan batubara sebesar 550.000 ton pada 2024, dengan potensi pendapatan mencapai US$ 28,6 juta atau sekitar Rp 446 miliar.

Target ini akan melonjak pada 2025 menjadi 3 juta ton, dengan potensi pendapatan sekitar Rp 2,4 triliun.

Selanjutnya: Premi Asuransi Non Komersial Tumbuh Jadi Rp 30,52 Triliun per Februari 2025

Menarik Dibaca: Promo Minyak Goreng Sunco-Fortune 2 Liter di Indomaret, Berlaku sampai 16 April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×