kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Perhutani menambah lahan tanaman pangan di Banten


Selasa, 15 Maret 2016 / 10:17 WIB
Perhutani menambah lahan tanaman pangan di Banten


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pasca mendapat penugasan untuk mendukung program kedaulatan pangan, Perum Perhutani terus mengoptimalkan lahan hutannya untuk tanaman pangan. Yang terbaru, Perhutani akan memanfaatkan lahan hutan di Banten untuk pertanian. 

Perhutani telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten untuk pemanfaatan lahan di  Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cinta Alam Petak 57d Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

Rencananya, lahan itu akan dipakai untuk menanam padi gogo, jagung hibrida, dan kedelai. 

Menurut Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar, Perhutani mendapat mandat dari pemerintah untuk mendukung program kedaulatan pangan melalui integrated farming system. Untuk program ini, Perhutani merangkul masyarakat sekitar hutan. 

Karena itu, Perhutani mendorong masyarakat membuat kartu anggota LMDH. "Lewat keanggotaan ini, petani diberikan akses pada sumber dana, yaitu perbankan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ujar Mustoha seperti dikutip dari rilis yang diterima KONTAN, Senin (14/3).

Mustoha menambahkan, tahun ini, Perhutani mengalokasikan kawasan hutan untuk tanaman pangan, khususnya padi seluas 15.364 hektare (ha) dan jagung seluas 193.820 ha. Lahan tersebut ditargetkan menghasilkan gabah sebanyak 131.488 ton dan jagung pipil kering sebanyak 1,22 juta ton dengan sebaran panen dari Jawa Timur 60%, Jawa Tengah 29%, Jawa Barat 11%, dan Banten 1%. 

Dengan program ini, kontribusi jagung dari lahan Perhutani tersebut diharapkan mampu memasok kebutuhan jagung nasional yang sebanyak 20,22 juta ton tahun ini.

Sebagai informasi tambahan, Perhutani sudah melakukan penanaman tanaman pangan selama lebih dari 50 tahun melalui pola tumpangsari, program Perhutanan Sosial (PS), program Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH), dan kini sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Tahun lalu, Perhutani memanen padi sebanyak 108.594 ton, jagung 396.120 ton, kacang-kacangan 2.438 ton, serta lainnya berupa empon-empon dan porang. Perhutani juga sudah memperluas penanaman ke 16 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dengan luas total 4.025,06 ha sampai dengan akhir 2015.

Gubernur Banten Rano Karno bilang, Banten diberi target produksi padi sebanyak 1 juta ton dalam waktu tiga tahun sejak 2015 sampai 2017 nanti. Dia optimistis, target dapat tercapai melalui kerjasama dengan Perhutani. Sebab, kerjasama ini membuat luas area tanam semakin besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×