Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mampu memproduksi sebesar 452,5 ton ikan pada semester I-2017. Angka ini tumbuh 44,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 312,5 ton.
Raihan produksi ini terdiri dari penangkapan dan pembelian dari nelayan sebesar 17,5 ton dan budidaya sebesar 435 ton. Sementara, pada semester I-2016 hasil tangkapan dan pembelian dari nelayan sebesar 12,5 ton dan budidaya 300 ton.
"Secara umum terjadi peningkatan karena ada penambahan luas tambak Perum Perindo," ujar Agung Pamudjo, Sekretaris Perusahaan Perum Perindo, Selasa (1/8).
Perum Perindo telah menambah tambak – tambak baru dan mulai berproduksi pada tahun 2017. Tahun 2016 tambak milik Perum Perindo ada 30 hekatar (ha) di Karawang dan 12 ha di Jawa Tengah. Saat ini Perum Perindo menambah tambak di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 8 ha dan di Kalimantan Barat (Kalbar) seluas 12 hektar.
Agung menyatakan produksi Perum Perindo sampai akhir tahun berpotensi terus meningkat. Hal terebut dilihat pula dari pemaksimalan lahan yang terus didorong.
Lahan Perum Perindo di Kalbar memiliki luas lahan 38 ha tapi baru kita produksi sepertiganya 12 hektar. Selain Kalbar, di Karawang Perum Perindo akan tambah lagi untuk memaksimalkan pengelolaan tambak seluas 7 hektar.
Perluasan lahan pun dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB). sebelumnya DJPB memang berkomitmen untuk menjadikan sektor perikanan untuk menjadi penopang pendapatan masyarakat.
Hal tersebut melihat dari data milik KKP yang menunjukkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hingga triwulan 1 sektor kelautan dan perikanan tercatat senilai Rp 84,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News