Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi memperkuat infrastruktur gas bumi dan upaya percepatan ketahanan energi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan integrasi pipa transmisi Sumatra - Jawa.
Direktur Utama PGN Suko Hartono menjelaskan, PGN akan menggarap infrastruktur pipa yang akan menghubungkan pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) PGN ke pipa transmisi West Java Area (WJA) milik PT Pertagas di wilayah Jawa Bagian Barat.
"Integrasi pipa akan dilakukan dari Lapangan Gas Sumbagtengsel pada jaringan pipa SSJW I- Bojonegara-Cikande – Bitung, yang kemudian dihubungkan dengan interkoneksi pipa SKG Bitung pada Pipa WJA," kata dia dalam penandatanganan PJBG virtual antara PGN dan Industri Pupuk, Senin (31/8).
Baca Juga: PGN dan Pupuk Kujang teken perjanjian jual beli gas dengan total volume 37 BBTUD
Suko melanjutkan, lewat integrasi pipa transmisi maka kapasitas penyaluran gas juga bakal meningkat sebesar 100 mmscfd.
Tak hanya itu, wilayah Jawa Barat yang merupakan wilayah konsumen gas bumi terbesar juga bakal menerima dampak dari pengembangan ini.
“Saat ini, kami sedang dalam tahap persiapan dalam pembangunan proyek interkoneksi. Direncanakan tahapan konstruksi sudah dapat dilakukan pada Triwulan IV 2020, dan infrastruktur terintegrasi ditargetkan dapat beroperasi pada Triwulan I 2021,” jelas Suko.
Adapun, dampak khusus dari interkoneksi pipa transmisi yakni penyaluran pasokan gas ke Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebesar 25 BBTUD dan Refinery Unit Balongan sampai dengan 10 BBTUD.
Suko menambahkan, PGN mengharapkan integrasi jaringan pipa Sumatra-Jawa diharapkan dapat terhubung dengan infrastruktur non pipa LNG demi optimalisasi pemanfaatan infrastruktur.
Dia meyakini, langkah integrasi juga bakal berkontribusi terhadap efisiensi biaya investasi dan operasi, serta memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru secara berkelanjutan. Pemenuhan gas di Jawa Barat, khususnya PKC, tentu akan lebih terjamin, efektif dan efisien.
\Baca Juga: Harga gas industri US$ 6, industri pupuk efisiensi subsidi capai Rp 1,4 triliun
“Integrasi ini juga akan memperkuat kehandalan portofolio pasokan gas, dimana sub-holding gas dapat menjangkau lebih banyak sumber gas dari pemasok yang tersebar baik di sekitar pipa pengangkutan maupun yang jauh dari sumber,” lanjut Suko.
Suko menambahkan, integrasi infrastruktur ini dapat memicu terjadinya integrasi market pada ruas pipa pengangkutan subholding gas, terutama di wilayah Jawa Barat, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta optimalisasi kapasitas infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News