Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berupaya terus melaksanakan ekspansi penambahan jaringan rumah sakit baru demi meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Saat ini SILO mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi Tanah Air. Perusahaan ini telah berkomitmen untuk menambah sekitar 1—2 rumah sakit baru pada tiap tahun. Untuk tahun 2023, emiten tersebut berencana membangun rumah sakit baru di Surabaya dan Jakarta.
Guna mewujudkan rencana tersebut, SILO telah mengumumkan pembelian tanah di Surabaya seluas 4.442 meter persegi dengan nilai Rp 90 miliar. Bersamaan dengan itu, SILO juga membeli tanah di Jakarta seluas 7.135 miliar dengan nilai Rp 306,8 miliar. Nilai pembelian tanah tersebut belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
Baca Juga: Semester I-2023, Pendapatan dan Laba Siloam International (SILO) Kompak Melesat
Nantinya, SILO bakal membangun rumah sakit baru di Surabaya yang berkapasitas 200 tempat tidur. “Rumah sakit baru Siloam di Jakarta direncanakan juga akan memiliki kapasitas 200 tempat tidur,” ujar Head of Public Relation and Media Relation Siloam International Hospitals Jimmy Rambing, Kamis (3/8).
Pihak SILO belum membeberkan kebutuhan investasi untuk konstruksi rumah sakit baru tersebut.
Dalam catatan Kontan, SILO menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun. Dana tersebut ditujukan untuk pengembangan kemampuan medis, investasi peralatan medis rumah sakit, hingga investasi peningkatan kualitas platform digital.
Secara umum, Manajemen SILO optimistis terhadap prospek bisnis rumah sakit pada sisa 2023. Hal ini didukung oleh fakta bahwa semester kedua tahun ini memiliki hari produktif yang lebih tinggi daripada semester pertama lalu.
“Kami percaya bahwa kinerja Siloam akan tumbuh secara berkelanjutan sepanjang tahun 2023 dan seterusnya,” imbuh Jimmy.
Sebagai pengingat, pada semester I-2023, SILO mencatatkan kenaikan pendapatan 19,1% year on year (YoY) menjadi Rp 4,09 triliun. SILO juga membukukan lonjakan laba bersih 142,5% YoY menjadi Rp 516 miliar. Marjin laba bersih SILO juga meningkat dua kali lipat menjadi 12,6% pada paruh pertama tahun ini.
Jimmy menilai, setelah mengimplementasikan strategi Siloam 5.0 dengan solid, SILO berhasil mengatasi faktor musiman pada kuartal I dan II tahun 2023.
Jumlah pasien dari 6 kelompok spesialisasi utama yaitu Ibu & Anak, Neurologi, Kardiologi, Ortopedi, Urologi, dan Onkologi pada kuartal II-2023 terus tumbuh dari tahun ke tahun. Alhasil, average revenue per day (ARPD) dari tiap kelompok spesialisasi tersebut mampu tumbuh masing-masing sebesar 38,4%, 11,9%, 28,2%, 29,8%, 9,5%, dan 12,6% dari tahun ke tahun. Hasil ini bisa dicapai oleh SILO meski terjadi penurunan hari kerja produktif, terutama pada kuartal kedua lalu.
SILO juga memiliki modal berharga berkat keberhasilan mempertahankan payer mix yang optimal. Pada semester pertama lalu, sekitar 83% dari pendapatan SILO berasal dari pasien pribadi yang mana lebih dari 50% pendapatan datang dari klien korporasi dan asuransi. Pada saat yang sama, kontribusi pendapatan SILO dari pasien BPJS stabil sekitar 18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
