kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perkuat posisi, Ace Hardware gencar tambah gerai


Kamis, 02 Agustus 2012 / 08:35 WIB
Perkuat posisi, Ace Hardware gencar tambah gerai
ILUSTRASI. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/02/2015.


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk berupaya terus memperkuat posisinya di bisnis ritel. Tak heran, perusahaan berkode saham ACES ini rajin
ekspansi, dengan menambah gerai atau toko baru.

Pada semester kedua tahun ini, peritel produk perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup ini berniat menambah sejumlah gerai Ace Hardware dan Toys Kingdom.

Investor Relation Ace Hardware Indonesia Imelda Widjojo mejelaskan, perusahaan akan menambah 4-6 gerai Ace hardawre pada semester kedua ini. Hingga Juli 2012, perusahaan telah membuka 14 gerai baru.

Kata Imelda, untuk mengokohkan posisi dan mempercepat perluasan pasar, perusahaan akan mempercepat pembukaan beberapa gerai yang sebelumnya direncanakan tahun depan.

"Kami menargetkan, hingga akhir tahun ini, total gerai baru Ace Hardware yang dibuka berkisar 18-20 gerai," ujarnya, Rabu (1/8). Dengan begitu, total gerai Ace Hardware akan mencapai 71-73 gerai.

Menurut Imelda, upaya percepatan ekspansi ini sebagai antisipasi memasuki persaingan di pasar domestik. Maklum, pada 2014 mendatang, peritel
perkakas asal Swedia, Ikea, bakal masuk ke Indonesia dengan menggandeng Hero Supermarket. Ikea menjadi pesaing serius, lantaran bermain di pasar yang mirip.

Dia menjelaskan, rata-rata untuk membangun satu gerai butuh lokasi seluas 3.000 meter persegi. "Untuk satu meter persegi, perlu dana sekitar Rp
4 juta," ungkapnya.

Itu artinya, jika dikalkulasi, perusahaan butuh sekitar Rp 12 miliar untuk mendirikan satu gerai Ace Hardware. Imelda mengaku, ekspansi penambahan gerai sepenuhnya dibiayai dari internal.

Sinergikan bisnis

Selain menambah jaringan Ace Hardware, di paruh kedua tahun ini, perseroan juga bakal menambah empat gerai baru Toys Kingdom. Ini merupakan lini bisnis perseroan yang khusus menyediakan mainan anak-anak.

Hingga Juli, perseroan baru menambah satu gerai Toys Kingdom di Bandung. "Nah, satu gerai lagi akan kami buka di Medan, dua gerai di Jakarta
dan satu lagi di Bandung," kata Imelda.

Dia menilai, pasar mainan anak di Indonesia masih sangat luas. Pasalnya, tidak banyak pemain di bisnis ini. Keberadaan Toys Kingdom menjadi kombinasi yang kuat bagi Ace hardawre sebagai toko tujuan belanja keluarga. "Orang tua ke Ace Hardware, sementara anaknya bisa ke Toys Kingdom," papar Imelda.

Sejak didirikan Juni 2010 lalu, perusahaan sudah memiliki total 11 gerai Toys Kingdom. Sebagian besar gerainya dibangun berdekatan dengan gerai
Ace Hardware.

Namun, berbeda dengan Ace Hardware, luas rata-rata gerai Toys Kingdom hanya sekitar 1.000 m2. Sementara, nilai investasinya sama, yaitu sekitar Rp 4 juta per m2.

Jika dibanding dengan Ace Hardware, kontribusi Toys Kingdom masih terbilang kecil. Menurut Imelda, toko mainan anak ini baru menyumbang 3%
dari total pendapatan perseroan. "Sejalan dengan penambahan gerai, dalam sepuluh tahun mendatang, kami targetkan bisa berkontribusi lebih dari 10%," sebutnya.

Adapun, tahun ini, perseroan membidik penjualan bisa tumbuh 25% dibanding tahun lalu, yaitu menjadi Rp 3 triliun. Nah, pada semester pertama
2012, perusahaan sudah meraih penjualan senilai Rp 1,4 triliun. Jumlah tersebut meningkat 35,6% dibanding realisasi penjualan di periode yang
sama tahun lalu.

Sementara, di paruh pertama 2012, ACES sudah mengantongi laba bersih Rp 166,6 miliar, atau naik 54,6% dari periode yang sama tahun lalu, Rp
107,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×