Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi
"Namun sampai dengan saat ini size masih jauh dari normal. Kemungkinan karena kondisi ekonomi yang belum berjalan dengan normal. Seperti diketahui bahwa industri otomotif sangat bergantung kepada pertumbuhan ekonomi," terang Halomoan kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).
Lebih lanjut ia bilang, saat kontraksi terjadi seperti saat ini niscaya akan terjadi penyusutan di industri mobil bekas. Baik dari sisi supply maupun demand, buying power customer pasti akan turun dalam ekonomi yang kurang baik.
"Hal terjadi pada hampir semua segmen baik atas maupun bawah," imbuhnya. Supply mobil bekas juga terganggu karena kebanyakan supply berasal dari customer yang menjual unitnya karena ingin upgrade atau peremajaan.
Baca Juga: 10 Mobil bekas yang lebih murah dibandingkan harga motor Scoopy baru
Saat seperti ini menurut Halomoan keinginan untuk upgrade dan peremajaan juga menurun. Sedangkan agresifitas dari perusahaan pembiayaan juga sangat mempengaruhi penjualan di bisnis mobil bekas.
"Namun kami optimis bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut dan mudah mudahan akan kembali normal di tahun depan," kata Halomoan. Tahun lalu Mobil88 menjual kurang lebih 20.000 unit mobil bekas, di tahun ini manajemen berupaya menghindari penurunan besar seperti proyeksi pasar mobil tahun ini yang akan berkontraksi hingga 40%.
Selanjutnya: Gelar Bazaar otomotif seminggu (BOOM), Toyota Trust siapkan ragam promo menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News