kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,51   -23,22   -2.51%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlahan tapi pasti, sejumlah perusahaan mulai gali ceruk pasar kendaraan listrik


Selasa, 09 November 2021 / 22:12 WIB
Perlahan tapi pasti, sejumlah perusahaan mulai gali ceruk pasar kendaraan listrik
ILUSTRASI. Pengemudi mengisi daya listrik kendaraan di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) Mall AEON, Tangerang, Banten, Rabu (29/1). KONTAN/Baihaki/29/1/2020


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Sebanyak 30 unit bus saat ini akan segera digunakan oleh pihak Transjakarta. Ke depan BNBR juga telah berkomitmen untuk menyediakan tambahan unit berikutnya, demi memenuhi target DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di tahun ini.

Dari segi infrastruktur, PT PLN (Persero) semakin gencar mendorong pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). 

Di dalam Grand Strategi Energi Nasional, pemerintah menargetkan pembangunan 572 unit SPKLU pada tahun 2021, hingga 31.859 unit SPKLU pada tahun 2030. Target SPKLU ini ditujukan untuk mengakomodir naiknya pengguna KBLBB di 2030 mendatang. 

Menurut data Kementerian ESDM, jumlah SPKLU sampai dengan September 2021 mencapai 187 unit yang tersebar di 155 lokasi mulai dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Adapun jumlah SPBKLU mencapai 153 unit yang tersebar di 86 lokasi mulai dari Jakarta dan Tangerang. 

Baca Juga: Harga mobil listrik murah di Indonesia ada SUV hingga MPV per November 2021

Untuk semakin mendorong percepatan pembangunan infrastruktur KBLBB, PLN membuka opsi kemitraan atau sharing economy bagi pihak-pihak yang berminat membangun SPKLU. 

Bebin Djuana menambahkan, saat ini masih ada sejumlah kendala yang harus dihadapi. Bebin menjelaskan,saat ini harga kendaraan listrik masih tinggi dan kekhawatiran akan terbatasnya fasilitas charging termasuk ditempat tinggal sendiri. Menurutnya, dua hal utama ini menjadi batu sandungan bagi masyarakat menengah bawah untuk beralih ke kendaraan listrik. 

Selain SPKLU yang perlu dibangun, diperlukan peraturan perpajakan yang lebih menarik bahkan skenario insentif seperti yang dilakukan negara-negara barat. Menurutnya, insentif ini perlu dikaji dan ditiru. Alhasil, kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau. 

"Jangan lupa kendaraan publik termasuk taksi dan ojek online dirangsang untuk beralih ke kendaraan listrik. Transportasi publik seperti itulah yang sehari-hari berlalu lalang dengan jarak tempuh tinggi," tandasnya. 

Selanjutnya: AISI menyebut permintaan sepeda motor berada di kisaran 5 juta unit pada tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×