kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlu Inovasi untuk Mencapai Tata Kelola Kelapa Sawit Berkelanjutan


Jumat, 01 April 2022 / 15:53 WIB
Perlu Inovasi untuk Mencapai Tata Kelola Kelapa Sawit Berkelanjutan
ILUSTRASI. Perlu Inovasi untuk Mencapai Tata Kelola Kelapa Sawit Berkelanjutan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Untuk mencapai tujuan kelapa sawit berkelanjutan ini Syngenta sangat mendukung kerjasama dan kolaborasi antar pihak. Pemikiran tersebut mendorong diadakannya Dialog Inovasi antara asosiasi petani, lembaga sertifikasi (seperti RSPO), pakar akademis (seperti universitas Waganingen), kelompok perkebunan, perusahaan (seperti Yara) dan juga NGO seperti Solidaridad untuk membantu menuju  perubahan yang diinginkan.

Dari dialog tersebut dihasilkan beberapa poin penting seperti  mengoptimalkan produktivitas dan menciptakan nilai, menemukan model bisnis yang lebih kolaboratif dan transparan, dan mencari peluang untuk menciptakan dan merangkul nilai ekologis. 

Dialog inovasi ini memberikan arahan bagi semua pihak untuk mengembangkan solusi, kemitraan dan teknologi demi mencapai tujuan tersebut. Misalnya bagi petani kecil, prioritasnya adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraannya. Untuk mencapainya petani memerlukan akses berkelanjutan untuk alat pertanian dan teknologi yang tepat, akses layanan keuangan yang lebih baik, dan juga pentingnya skema sertifikasi yang praktis dan ramah petani dengan biaya terjangkau. 

Industri kelapa sawit merupakan sektor yang sangat kompleks dan dinamis. Oleh karena itulah pentingnya kerjasama terintegrasi pemerintah, organisasi, badan sertifikasi, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan dan mempercepat kelapa sawit berkelanjutan. 

Ketua Fortasbi, Narno menjelaskan bahwa petani membutuhkan dukungan semua pihak dalam upaya pelaksanaan sertifikasi sawit berkelanjutan. Ada sejumlah program mendukung petani dalam sertifikasi ISPO dan RSPO yaitu  Integrasi Sertifikasi RSPO dan ISPO dalam 3 tahun mendatang, semua anggota Fortasbi akan didorong terlibat dalam ISPO,selanjutnya Fortasbi akan kontribusi 9000 petani untuk ISPO.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Targetkan Perluas Lahan Pengembangan Hingga 5 Kali Lipat di 2022

Dikatakan Narno, sertifikasi sawit berkelanjutan memberikan empat manfaat antara lain  meminimalisir biaya pengelolaan kebun, hasil produksi cenderung meningkat, mendapatkan penambahan hasil dari kredit (premium) untuk jangka waktu tertentu, dan memiliki rencana replanting.

Narno menuturkan ada pengalaman berharga bagi petani dalam implementasi sertifikasi sawit berkelanjutan. Sebagai contoh, kelembagaan petani semakin kuat dan terorganisasi dengan baik untuk menerapkan tata kelola sawit.

"Sebelum implementasi standar sawit berkelanjutan, kami tidak mengenal tim semprot produk perlindungan tanaman. Sekarang sudah terbentuk tim semprot yang membantu petani memberikan dosis yang tepat guna dan tepat sasaran. Targetnya, dosis penggunaan perlindungan tanaman diberikan sesuai kebutuhan dan tidak berlebih dalam pemakaian. Ini artinya, kami telah membantu pelaksanaan sawit yang ramah lingkungan dan sosial," ujarnya. 

Dialog webinar seperti ini diperlukan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit dan mengetahui potensi kemitraan serta inovasi yang tepat. Sebagai perusahaan perlindungan tanamanterkemuka, Syngenta berkomitmen menghadirkan inovasi sebagai dasar pertanian berkelanjutan. Inovasi di sini bukan hanya terbatas pada produk atau teknologi digital, tetapi juga alat, infrastruktur, atau ekosistem yang dapat membantu mempercepat keberlanjutan pertanian dan membawa manfaat bagi petani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×